Nasib Buruk Gelandang Muda Persib, Liga 1 Tak Jelas Hingga Bisnisnya Bangkrut

JABARNEWS | BANDUNG – Pandemi Covid-19 yang sudah hampir setahun ini membuat beberapa sektor usaha dan sektor profesi mengalami keresahan, termasuk sektor olahraga di Indonesia yang belum ada kejelasan hingga saat ini.

Seorang gelandang muda tim sepakbola Persib Bandung, Saiful seiring menunggu digelar kembali Liga 1, dirinya membuka bisnis usaha dengan berjualan seblak.

Namun, usaha yang dibuka Saiful harus kembali mengalami gulung tikar lantaran harga bahan pokok seblak dinilai mengalami kenaikan harga seperti cabai.

Saiful pun berhenti melakukan usaha seblak tersebut, kini aktivitas Saiful hanya membantu orang tuanya. Sebelumnya, ia bersama ibunya berinisiatif jualan seblak secara daring.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Melonjak, Dadang Kurniawan Minta Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan

Ibunya yang memasak panganan yang terbuat dari kerupuk basah itu, lantas Iful yang bertugas memasarkan produk itu melalui media sosial Instagram. Setelahnya, kalau ada yang pesan, maka Iful langsung mengantar pesanan itu.

“Lumayan omsetnya sehari di kisaran Rp 400 ribu, kalau lagi ramai, kalau sepi mah paling antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” ucapnya.

Namun, belakangan, Iful memutuskan untuk berhenti berjualan seblak lantaran mahalnya bahan baku. Ya, seblak memang khas dengan rasa pedasnya, sehingga membutuhkan cabai rawit yang cukup banyak untuk memasak seblak.

Baca Juga:  Walikota Tebing Tinggi: Teknologi Informasi Menjadi Tantangan Generasi Muda

“Ya makanya sekarang berhenti dulu karena bumbunya lagi pada naik, cabai juga mahal banget gak ketutup makanya berhenti dulu,” tukasnya.

Urusan honor dari Persib, memang untuk pemain Diklat seperti Iful tidak dipotong. Namun, nominal honor yang diterima Iful per bulannya tidaklah besar dan bisa dibilang masih jauh bawah UMK Kota Bandung.

“Ya kalau gaji sih alhamdulillah lancar dan tidak ada pemotongan karena kan Iful dari Diklat. Lumayan lah untuk bantu-bantu orang tua” imbuhnya.

Baca Juga:  Hasil Kajian KPK 82% Calon Kepala Daerah Didanai Sponsor

Iful yang tinggal di daerah Telukjambe, Karawang mendapat musibah dimana rumahnya diterjang banjir. Air masuk ke rumahnya setinggi lutut, sehingga ia bersama orang tuanya harus bekerja keras memindahkan barang-barang agar tidak terendam air banjir.

“Cape lah kalau banjir mah, dulu sempat banjir parah, ketinggian air sampai ke atap rumah, mamah juga sampai tenggelam dulu, untung selamat,” ucap dia.

“Alhamdulillah sekarang sudah surut banjirnya,” bebernya. (Red)