Publikasikan 895 Karya Ilmiah, Rektor Unisba: Keagungan Akademik

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 895 karya tulis ilmiah Universitas Islam Bandung (Unisba) dipublikasikan dalam Seminar Penelitian Nasional Sivitas Akademika (SPeSIA) gel I Tahun Akademik 2020/2021 yang diselenggarakan secara kombinasi daring melalui Zoom Meeting dan luring di Aula Unisba.

Adapun Karya tulis ilmiah tersebut berasal dari berbagai bidang Ilmu, diantaranya, Fakultas Syariah (53), Fakultas Dakwah (9), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (24), Fakultas Hukum (122), Fakultas Psikologi (27), Fakultas MIPA (69), Fakultas Teknik (105), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (163), Fakultas Ilmu Komunikasi (139), dan Fakultas Kedokteran (185).

Baca Juga:  Soal THR ASN Kota Bandung, Sekda: Pencairan Kita Tunggu Kemenkeu

Rektor Unisba Prof. Dr. H. Edi Setiadi mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini merupakan ajang pembuktian mahasiswa Unisba yang akan lulus menjadi Sarjana. Hal tersebut memiliki kewajiban dalam mempresentasikan hasil penelitiannya dan pertanggungjawaban akademik sehingga dapat terpublish dan terbaca oleh semua pihak.

Menurutnya, publikasi karya ilmiah tersebut guna menunjukan bahwa mahasiswa Unisba menulis tugas akhir berupa skripsi dengan baik dan memenuhi kaidah atau norma akademik. Dia mengungkapkan, kegiatan semacam ini dapat membantu Unisba secara keseluruhan untuk keagungan akademik.

Baca Juga:  Penjual Minuman Oplosan Diciduk

Pesannya kepada para peserta, agar selalu menjaga marwah Unisba dengan mengikuti berbagai kegiatan akademik. “Hal ini karena penciri utama di perguruan tinggi itu adalah kemegahan akademik,” kata Edi, Jumat (12/2/2021).

Sementara itu, Ketua Pelaksana SPeSIA Gel I T.A. 2020/2021, Dadi Ahmadi menuturkan, dalam kurun waktu 2014 sampai dengan 2020, sebanyak 11.252 artikel online yang terindeks google scholar sudah terpublikasi melalui kegiatan SPeSIA. Menurutnya, semua artikel telah didaftarkan ke doi/digital object identifier (Crossref) sebagai alamat unik pada masing masing artikel.

Baca Juga:  Ini Dia Dua Instruksi Mendagri Soal Lanjutan PPKM

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba ini menjelaskan, DOI ini dapat mempermudah penulis untuk meningkatkan sitasi dari karya ilmiah nya dan merapikan metadata suatu artikel sehingga mudah untuk dikelola.

“Hal ini bisa membantu jurnal agar mudah terindeks oleh pengindeks internasional seperti Scopus juga merupakan salah satu syarat DOAJ. Disamping itu, DOI juga dapat menjadi alamat unik dari suatu artikel penelitian yang berguna bagi Kemenristekdikti dalam penerimaan berkas usulan kenaikan pangkat/jabatan dosen, sehingga memudahkan pengecekan data artikel,” tutupnya. (Red)