Pemkot Bogor Kaji Efektivitas Ganjil Genap Melalui Dua Indikator Ini

JABARNEWS | BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal melihat perkembangan ganjil-genap pada Sabtu dan Minngu di pekan ini. Hal itu berkaitan dengan perkembangan kasus Covid-19 sebelum menerapkan pembatasan kendaraan tersebut.

“Kalau mobilitas sudah pasti lebih rendah. Lihat sekarang pun jam segini masih belum padat. Tapi kita masih harus lihat Sabtu Ahad ini, karena sudah sepekan dampaknya bagi lonjakan Covid,” ujar Bima di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2) siang.

Baca Juga:  Kejaksaan Lakukan Penyelidikan Dugaan Korupsi di DPRD Garut

Bima menjelaskan, Pemkot Bogor dalam mengkaji efektivitas ganjil-genap melalui dua indikator. Pertama apakah ada lonjakan kasus Covid-19, dan kedua, tujuan diterapkannya ganjil-genap.

“Kalau tujuannya nanti untuk kemacetan, beda lagi analisisnya, pemetaannya, beda lagi pembahasan dengan kepolisian,” tuturnya.

Bima menyebut, pertambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor memang menurun. Setelah melihat data kasus Covid-19 pada pekan ini, pihaknya bakal menentukan perpanjangan atau mengakhiri ganjil-genap di Kota Bogor.

Baca Juga:  Parah, Beras BPNT Untuk Warga Miskin Di Purwakarta Diduga Dioplos

“Data besok sangat penting,” ujar Bima Arya.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dalam dua jam pertama penerapan ganjil-genap pada Jumat, tercatat ada 3.335 kendaraan diputarbalik.

“Pantauan di seputar Kota Bogor ini kendaraan yang kita putar balik mencapai 1.035 roda empat, dan 2.300 roda dua dalam jam pertama,” ujar Susatyo.

Baca Juga:  Farhat Abbas: Jangan Ganggu Nia Daniati

Dia melanjutkan, penerapan ganjil-genap juga diperuntukkan bagi warga Kota Bogor sendiri sebagai bentuk pembatasan mobilitas masyarakat. Sehingga, terpantau memang banyak kendaraan dengan nomor plat F juga melanggar.

“Plat F luar Kota Bogor juga plat F. Bogor, Sukabumi. Dan Kota Bogor adalah perlintasan. Tentunya sekali lagi ini pembatasan mobilitas masyarakat, tidak hanya berlaku bagi warga luar Kota Bogor, tapi bagi warga dalam kota,” ucap Susatyo. (red)