Isi Kekosongan 187 Kepala Sekolah, Disdik Jabar Gelar Seleksi

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) Dedi Supandi menyebutkan, sampai Desember 2021 tercatat ada sebanyak 187 posisi kepala sekolah yang mengalami kekosongan.

“Sampai Desember 2021, ada 187 kepala sekolah kosong. Termasuk SLB, SMA dan SMK,” terang Dedi saat ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (12/1/2021).

Dedi menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan ratusan SMA, SMK dan SLB di Jawa Barat kosong sampai Desember mendatang. 

Baca Juga:  Kalahkan Borneo FC, Gomez Banggakan Para Punggawanya

“Ada karena pensiun, ada juga karena kepala sekolah yang bermasalah, ada juga yang meninggal,” beber Dedi.

Untuk mengisi kekosongan tersebut, Disdik Jabar sudah menyeleksi sejumlah guru untuk diangkat menjadi kepala sekolah. Seleksi dimulai sejak akhir tahun 2020, yang dimulai dengan tahapan administrasi.

Dari 1.164 calon kepala sekolah yang mendaftar secara daring, terseleksi sebanyak 1.098 orang. Jumlah tersebut menyusut lagi menjadi 417, setelah melalui tahapan tes administrasi, logic model, critical incident dan assesment.

Baca Juga:  Irfan Suryanagara Pastikan Tidak Ada Kader Demokrat Jabar Yang Ikuti KLB

Kemudian dari 417 calon kepala sekolah itu terpilihlah 280 orang berdasarkan ranking teratas untuk mengikuti tahapan substansi yang dimulai hari ini, Jumat (12/2/2020). 

Tahapan substansi, terang Dedi, akan dibagi ke dalam empat gelombang untuk meminimalkan potensi penularan Covid-19. Di samping pula, Disdik Jabar menggelar tes Covid-19 bagi para peserta seleksi.

Dari 280 peserta yang mengikuti tahapan substansi, selanjutnya akan terpilih kepala sekolah buat 187 SMA, SMK dan SLB yang kosong. Namun, mereka yang lolos harus mengikuti pendidikan dan latihan lagi selama tiga bulan.

Baca Juga:  Jangan Main-main Dengan Narkoba, BNN Siapkan 1.000 Paket Tes Urine Untuk ASN Bandung Barat

“Mereka akan mendapatkan nomor induk kepala sekolah, itulah yang menjadi syarat yang diperbolehkan menjadi kepala sekolah. Setelah itu, tinggal pelantikan,” jelas Dedi.

Dalam pelaksanaan seleksi ini, tegas Dedi, pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Termasuk dalam tahapan pelaksanaan substansi, di mana semua peserta dilakukan rapid test antigen terlebih dulu. (Yoy)