Program Petani Milenial Ditentang Anggota DPRD Jabar: Tidak Ada Dalam RPJMD

JABARNEWS | BANDUNG – Program petani milenial Gubernur Jawa Barat yang sempat ramai di media sosial, dinilai hanya Gimik Gubernur Jabar, Ridwan Kamil,

Program tersebut juga dinilai hanya biar kelihatan keren tetapi tidak ada konsep yang jelas yang dijelaskan kepada publik, terlebih lagi program tersebut membuat pusing dinas terkait.

Penilaian ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi masalah perekonomian, termasuk didalamnya masalah pertanian, Yunandar Eka di Bandung. Sabtu (6/2/2021).

Baca Juga:  Kode Redeem ML 27 Juli 2022, Dapatkan Trial Skin Gratis

“Petani millenial hanya Gimik, biar kelihatan keren tetapi gak ada konsepnya, yang pusing ya Dinasnya ! Pertama gak dikasih anggaran, ke-dua dia harus ngurusin itu, terus ke-tiga, gimana nanti merealisasikannya,” Ucap Yunandar.

Yunandar menyebutkan, Dinas terkait menyatakan bahwa program tersebut nantinya akan memberlakukan peminjaman lahan milik Provinsi di Garut sebanyak 1000 ha masing masing akan diberi 2000 m2, nanti modalnya dari BJB hasilnya akan diekspor ke Korea berupa Kimcha.

Baca Juga:  Jelang Piala Menpora 2021, Persib Bandung Kembali Gelar Pertandingan Uji Coba

Program petani millennial itu bertentangan dengan Ketahanan Pangan. Konsep tersebut seperti tidak pernah dikaji dan tidak ada di dalam RPJMD petani Juara yang sampai hari ini juga tidak ada konsepnya.

Yunandar juga menjelaskan modal dari BJB itu membutuhkan jaminan, tentu dalam hal ini asset Pemprov yang akan dijaminkan. Menurutnya itu tidak logis.

“Kalau itu ketahanan pangan, Gak masuk akal, sudah jelas kita butuh pangan kenapa di ekspor, begitu kan. Jadi saya katakan, program petani millenial itu bertentangan dengan ketahanan pangan. Katanya kita krisis pangan, kenapa malah di ekspor,” tutur Yunandar.

Baca Juga:  Covid-19, Wagub Jabar: Wali Murid Jangan Khawatir Santri di Pesantren

Hal lain yang yang dinilai Yunandar menarik adalah ketika dirinya menemukan di sosial media, banyak yang nanya bagaimana cara daftarnya.

“Kasihannya kalau sudah daftar gitu, kalau cara daftarnya gampang, begitu sudah daftar dikasih lahan di Garut 2000 Meter persegi, lalu gimana cara mengolahnya,” tuturnya. (Red)