Kabupaten Garut Siapkan Satu Hektare Lahan Relokasi Longsor

JABARNEWS | GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyiapkan lahan relokasi seluas satu hektare untuk relokasi rumah warga yang terdampak ancaman bahaya bencana tanah longsor di Desa Karyamekar karena lahan rumah warga sebelumnya sudah tidak layak dijadikan permukiman.

“Lokasi yang kami beli itu masih dalam satu RW, luasnya satu hektare. Ini bisa menampung sekitar 50 rumah,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat meninjau rumah warga yang terancam bahaya tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021)

Baca Juga:  Progres Penataan PKL Cicadas, Pedagang Minta Jualan Berhadap-hadapan

Ia menuturkan Pemkab Garut sedang berupaya untuk menangani warga yang terancam maupun terdampak bencana tanah longsor dengan tanggap awal menyediakan tenda darurat dan kebutuhan lainnya.

Mengenai rencana relokasi, kata dia, sedang dilaksanakan dan disiapkan anggarannya untuk pembelian tanah relokasi maupun biaya pembangunan rumahnya.

“Anggarannya ya kami dibuatkan anggaran seefisien dan seefektif mungkin,” katanya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah siap untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat yang terancam bahaya bencana longsor di Cilawu.

Baca Juga:  Terseret Arus Air, Mayat Pria Ditemukan di Area Sawah Purwakarta

Terkait kesiapan masyarakat untuk direlokasi, kata bupati, tidak ada masalah, karena mereka yang rumahnya terancam bahaya bencana longsor setuju untuk direlokasi ke tempat yang aman dari bencana.

“Masyarakat sudah setuju, tetapi ingin juga di kampung ini,” katanya.

Ia menambahkan lahan yang akan dijadikan tempat relokasi sudah melewati prosedur, terutama sudah dipastikan aman untuk dijadikan kawasan pemukiman rumah penduduk.

“Tentu kami ketika membeli kan ada prosedur, bahwa itu sudah aman, (ahli) geologi besok mungkin datang,” katanya.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Bambang Susantono Calon Kepala Otorita IKN

Ia menyebutkan ada 40 rumah warga yang berada di kawasan berisiko tinggi terdampak bencana tanah longsor sehingga sudah seharusnya direlokasi.

Mengai perkembangan di lokasi longsor, kata bupati, berdasarkan laporan petugas di lapangan terus terjadi pergerakan tanah dan longsorannya semakin meluas.

“Kami menyimpulkan bahwa bencana itu semakin meluas, ancaman juga semakin meluas, pergerakan terjadi setiap jam,” katanya. (Red)