Pertanyakan Kedatangan Ridwan Kamil, Mahasiswa Purwakarta: Kenapa Tak Datangi Lokasi Bencana?

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (Permata) mempertanyakan kedatangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Purwakarta yang tidak mampir ke lokasi pergeseran tanah di Desa Pasanggrahan, Tegalwaru, Purwakarta pada Rabu (17/2021) kemarin.

Ketua Pengurus Besar (PB Permata) Mochammad Ilga Sopian Maksum mengatakan, pihaknya menyayangkan kedatangan Ridwan Kamil ke Purwakarta tak memberikan perhatian sedikitpun kepada masyarakat di Purwakarta yang menjadi korban bencana alam.

“Kami menyayangkan, pak Ridwan Kamil di beberapa daerah bencana kemarin memberikan perhatian dengan cara mendatanginya langsung, kenapa kemarin pak Ridwan Kamil datang ke Purwakarta tidak sekalian datang ke lokasi bencana di Purwakarta,” kata Ilga kepada Jabarnews.com, Kamis (19/2/2021).

Baca Juga:  Guru-Guru Profesional Dongkrak Raihan Prestasi SMPN 7 Purwakarta

Ilga menilai. bencana alam yang terjadi di Desa Pasanggrahan, Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta itu termasuk kedalam kategori bencana besar. Tentu kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga perlu terlibat dalam penanganan bencana tersebut.

“Harusnya pak Gubernur itu, harus lebih dewasa, kalau misalkan persoalannya politik, Tegalwaru atau Purwakarta ya sama, warga Jawa Barat dan tanggung jawab pak Ridwan Kamil,” tutur Ilga.

“Saya minta kepada pak Ridwan Kamil, meskipun Purwakarta dimata dia istimewa, tolong pisahkan antara politik dan kemanusiaan,” tambahnya.

Ilga menerangkan, hingga hari ini anggota dan pengurus Permata masih terus melakukan pengawalan bahkan ada yang standby di lokasi untuk mengawasi secara langsung sekaligus memberikan trauma healing kepada korban bencana, khususnya di Tegalwaru.

Baca Juga:  Dukung RUU Minol, Uu Ruzhanul Ulum: Sudah Menjadi Aspirasi Sejak Lama

Sementara itu, Kepala Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Yadi Supriadi mengatakan, warga yang menjadi korban pergeseran tanah tersebut sedang membutuhkan bantuan.

Ia menilai, bencana ini bisa dikatakan selesai setelah semua korban direlokasi dan diberikan bantuan oleh pemerintah.

“Karena penanganannya disini ternyata berbeda dengan bencana banjir, kalau bencana banjir itu dua sampai tujuh hari sudah surut, tetapi dalam pergeseran tanah ini beda,” kata Kades Yadi saat dihubungi Jabarnews, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga:  Jaga Kondusifitas Jelang Nataru, Tim Gabungan Geledah Kamar Narapidana Lapas Purwakarta

“Warga disini yang tidak bisa pulang kerumah sebelum punya rumah yang disiapkan oleh pemerintah. Sebanyak 145 KK 586 jiwa, nah ini mohon bantuannya kepada pak Gubernur Ridwan Kamil,” tambah Yadi.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil saat berkunjung ke Purwakarta mengatakan sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat yang dilanda bencana rata-rata kondisinya sudah aman terkendali.

“Dalam pencegahan bencana, Pemprov Jabar mengupayakan infrastruktur penanganannya, seperti untuk masalah banjir yang baru-baru ini melanda Karawang dan Subang,” ungkap Ridwan Kamil di Campaka, Purwakarta yang juga didamping Wakil Bupati Purwakarta, Aming, Rabu (17/2/2021). (Red)