Virtual Tourism Dinilai Solusi Untuk Kembangkan Pariwisata Di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Hampir satu tahun pandemi Covid-19 telah “menyeret” banyak hal ke ruang digital, pembatasan dan pelarangan perjalanan telah menciptakan destinasi baru dalam industri pariwisata, yakni wisata virtual.

Lahir dengan istilah virtual tourism, tujuan wisata baru ini didefinisikan sebagai konsep hybrid yang menggabungkan gagasan dan teknologi realitas virtual (VR) dengan pariwisata.

Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Acep Yuli Mulya, di tengah isu virus corona saat ini, promosi wisata harus tetap dilakukan seperti melalui virtual tourism. Hal tersebut dianggap bagian dari upaya pemulihan sektor usaha dunia pariwisata.

Diakui Acep, pihaknya terus lakukan promosi pariwisata yang ada di Purwakarta dengan berbagai cara, guna mendongkrak kunjungan wisatawan lokal ke destinasi wisata yang ada di kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  Gimana Ini? Atlet PON Jabar di Kota Bandung Belum dapat Kadeudeuh

“Pada masa-masa seperti ini kami tetap melakukan promosi. Seperti membuat gebrakan dengan menonjolkan tempat wisata baru, kegiatan sport tourism ataupun melalui virtual tourism,” papar Acep, saat ditemui di ruangan kerjanya, pada Kamis (18/2/2021).

Dengan virtual tourism, sambung dia, masyarakat ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa masyarakat pada rutinitas dan cara hidup yang baru dengan adanya wisata virtual.

Kendati demikian, Acep mengakui, hal tersebut tetap tidak bisa menggantikan pengalaman ketika berwisata langsung ke tempatnya.

“Mau tidak mau suka tidak suka, kita akan memanfaatkan teknologi. Meskipun tidak bisa menggantikan experience ketika kita berkunjung langsung ke destinasi wisata,” ujarnya.

Baca Juga:  Ini Alasan Pemkot Bandung Tertibkan Bangunan Liar di Cikapundung River Spot

Pembatasan sosial dan larangan bepergian lintas wilayah mendorong orang-orang beralih ke wisata virtual, dan pengalaman baru ini semakin banyak diadopsi oleh pengelola destinasi wisata di dunia maupun swasta yang melihat peluang bisnis baru ini.

“Intinya, pariwisata virtual memfasilitasi pengalaman wisata tanpa Anda harus bepergian ke mana pun berkat bantuan teknologi digital. Ini bukan hal yang baru sebenarnya, cuma belakangan berkembang pesat ketika pandemi memaksa,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Acep, saat ini pihaknya terus meyakinkan masyarakat jika penanganan virus corona di Purwakarta berjalan dengan baik hingga saat ini, terlebih sudah adanya vaksinasi.

“Tak hanya itu, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, menjadi prioritas utama di lokasi objek wisata yang ada di Kabupaten Purwakarta,” ucapnya.

Baca Juga:  Arus Balik Wisatawan, Polisi Jaga Titik Rawan Kepadatan Lalin di Lembang

Acep menambahkan, pihaknya juga sering mengingatkan pengelola destinasi pariwisata dan juga usaha jasa pariwisata wajib untuk selalu memastikan operasional baik dari sisi manajemen karyawan maupun dalam memberikan pelayanan tamu dapat secara konsisten menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Ia mengakui, berbagai promosi tetap dilakukan, namun masyarakat tidak bisa dipaksa untuk berkunjung dalam waktu dekat.

“Jadi promosi wisata yang ditawarkan itu untuk nanti, bukan saat ini. Promosi yang kami lakukan saat ini tidak hanya bisa digunakan dalam waktu dekat, namun dalam jangka waktu lama. Kita harapkan saat itu virus corona sudah mulai teratasi. Saat itulah kita bisa berjualan dengan baik,” ungkap Acep. (Gin)