Muncul Klaster Covid-19 Pesantren, Uu Ruzhanul Ulum: Di Luar Kendali

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut munculnya klaster Covid-19 di pesantren di luar kendali pihaknya. Diketahui, ratusan santri di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 67 Benda, Kota Tasikmalaya positif Covid-19.

“Munculnya klaster penyebaran Covid-19 di pesantren itu merupakan kejadian yang di luar kendali,” kata Kang Uu saat meninjau penanganan klaster penyebaran Covid-19 di PPI 67 Benda, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya, para santri dan pengurus pesantren tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan. Namun, entah kenapa tiba-tiba ada penyebaran Covid-19 kepada ratusan santri.

Baca Juga:  Quick Count Pilgub Jabar Dan Kemungkinan Perubahan Hasil Hitung Resmi KPUD

“Karena pengurus pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan maksimal. Tapi semua Allah yang menentukan,” ucapnya.

Kang Uu menjelaskan bahwa pasca kejadian tersebut, dinas terkait sudah melakukan penanganan cepat, termasuk di dalamnya pengetesan, pelacakan, dan pengobatan. Lebih dari itu, pengurus pesantren juga sudah mengambil langkah meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga:  Polres Indramayu Peduli, Seluruh Anggota Bagikan Sembako untuk Tentangganya

Untuk santri yang terpapar Covid-19, Kang Uu menyatakan bahwa seluruhnya sudah menjalani isolasi, sedangkan mereka yang digatif dipulangkan bertahap. “Pesantren juga di-lockdown, tidak ada keluar masuk bebas. Semua sudah dilaksanakan sempurna oleh pihak pesantren,” jelasnya.

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dari lingkungan pesantren yang ditinjau Uu terdapat 383 orang yang terpapar virus corona, atau terdapat penambahan tiga kasus dari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 333 orang adalah santri, dan 50 lainnya pengajar dan karyawan pesantren.

Baca Juga:  5 Rekomendasi Ponsel Untuk Membantu Dalam Bekerja

Seluruh yang terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini sudah menjalani isolasi di beberapa tempat berbeda, yaitu 110 orang di Hotel Crown, 55 orang di rumah sakit Dewi Sartika, 5 orang di RSUD dr Soekardjo, 175 orang di lingkungan pesantren, 1 orang di RSHS, 1 orang di Puskesmas Lakbok Ciami, 3 orang telah pulang, dan 32 orang melakukan isolasi mandiri. (Red)