Sempat Terpuruk, DKP Jabar Pastikan Sektor Perikanan dan kelautan Mulai Pulih

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat menyebut sejak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu sempat berimbas terhadap sektor kelautan dan perikanan di Jabar. Kini, kondisi sektor kelautan dan perikanan kondisinya mulai membaik.

Kepala (DKP) Jabar Hermansyah mengatakan, yang paling terdampak pandemi yakni di wilayah pesisir karena tangkapan maupun produksi untuk memenuhi pasar regional maupun nasional menjadi terhambat. Akan tetapi untuk budidaya ikan yang panennya dilakukan secara berkala tidak terlalu berdampak.

Baca Juga:  Bupati Bandung Barat Ancam Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Masuk RTRW

“Pasar lokal dalam hal pendistribusiannya terhambat, karena terjadi fluktuasi kunjungan orang ke pasar,” kata Hermansyah saat ditemui di kantornya, Selasa (2/2/2021).

Meskipun sempat berimbas terhadap harga produk kelautan dan perikanan menjadi tidak stabil, karena terjadi prinsip ekonomi penawaran dan permintaan (supply demand). Namun kondisi saat ini sudah mulai sedikit stabil stok perikanan mulai seimbang antara penawaran dan permintaan, dapat dilihat sektor usaha perikanan tangkap maupun budidaya ikan.

“Itu bervariasi karena ikan itu banyak jenisnya tetapi memang mengalami penurunan harga sekitar 10 hingga 30 persen,” ujarnya.

Baca Juga:  Hebat, Capaian Sentra Vaksinasi BPBD di Garut Melebihi Target

Hermansyah menyebut saat ini yang menjadi hambatan yakni keadaan cuaca karena musim barat gelombang tinggi dan angin kencang. Akibatnya berdampak kepada frekuensi nelayan untuk melaut berkurang, kecuali untuk kapal besar.

Selain ancaman cuaca, lanjut Hermansyah, ancaman untuk budidaya ikan yaitu bencana banjir sehingga, para pelaku budidaya mengurangi frekuensi untuk tanam. Sedangkan di sektor umum seperti di waduk dalam kondisi cuaca buruk potensial arus balik (upwelling) karena perbedaan suhu antara permukaan dengan dasar, sehingga membalik dan membawa racun dan terjadi kematian massal.

Baca Juga:  Sebelum Meninggal, Ini Kalimat Terakhir yang Disampaikan Ameer Azzikra

“Baru saja terjadi di Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, sebelumnya di Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta,” imbuhnya.

Tak hanya itu, bencana banjir juga mengancam sektor tambak, terlebih untuk ikan bandeng. Kemudian untuk sektor udang dalam kondisi intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan terganggunya salinitas yang berakibat kadar garam menurun.

“Otomatis pertumbuhan udang jadi terganggu bagi petani tradisional. Kalau untuk yang modern tidak berpengaruh karena dapat diatur sendiri,” tutupnya. (Red)