JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan laporan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam laporan tersebut dia menyebut bahwa PPKM Mikro di Jabar mulai 9 Februari 2021 berjalan dengan baik.
Terdapat sejumlah indeks yang menurun, di antaranya kasus aktif yang pada 7 Februari 2021 di angka 18,73 persen menjadi 14,47 persen per 14 Februari 2021. Tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) pun menurun, dari 63,38 persen pada 7 Februari 2021 menjadi 58,84 persen per 14 Februari 2021.
“Kami sudah mengikuti sesuai arahan dan petunjuk PPKM Mikro ini,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Bandung, Jumat (19/2/2021).
Sementara itu per 11 Februari 2021, terdapat 7 persen atau 340 desa/kelurahan berstatus Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar. Kang Emil menjelaskan, pihaknya merujuk data harian dari Labkesda Jabar untuk menentukan level zona risiko dalam level RT/RW maupun desa/kelurahan.
“Khusus untuk (penentuan zona risiko) RT/RW, desa/kelurahan, kami menggunakan data harian dari laboratorium kami,” jelasnya.
Kang Emil menambahkan, sejumlah wilayah di Jabar yang menerapkan PPKM mikro juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan. “Penutupan-penutupan gerbang masuk di Zona Merah sambil didisinfeksi juga sudah dilakukan,” ujarnya.
Kepada Menko, Kang Emil menyampaikan bahwa pihaknya sepakat untuk memperpanjang PPKM Mikro yang akan berakhir 22 Februari mendatang, terutama terhadap RT/RW maupun desa/kelurahan berstatus Zona Merah.
“Kami juga evaluasi lebih jauh terkait ekonomi dan vaksinasi di Jabar sesuai arahan,” tutupnya. (Red)