Tingkat Intoleransi dan Radikal Tinggi, Begini Kata Bakesbangpol Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Barat mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mewujudkan Jabar Juara. Pasalnya, Jabar termasuk daerah yang memiliki tingkat intoleransi dan paham radikal yang tinggi.

Kepala Bakesbangpol Jabar Iip Hidajat mengatakan, pihaknya kini mulai mendiskusikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak legislatif, lembaga survei, dan lembaga swadaya masyarakat. Meski begitu Iip menilai bentuk intoleransi dan radikal di Jabar namun surveinya dilakukan dilakukan di kabupaten kota.

Baca Juga:  Fajar: Baladesa Murni Perjuangkan Nasib Petani

“Ketika berbicara Jabar berarti berbicara kabupaten kota,” kata Iip di Bandung, Jumat (19/2/2021).

Dia menjelaskan, Bakesbangpol Jabar ingin memformulasikan hasil dari FGD tersebut guna menentukan langkah bersama. Sebab, pihaknya dan lembaga survei sama-sama memiliki data terkait intoleransi dan radikalisme.

Baca Juga:  Ini Rute Penerbangan Reguler Bandara Kertajati

“Mari kita samakan dan kolaborasikan. Patokan kami tetap berdasarkan UUD 1945 lalu turunannya,” ujarnya.

Menurut Iip yang terjadi di kabupaten kota di Jabar menjadi hal yang penting untuk dalami. Kemudian, pihaknya akan melakukan koordinasi usai mendapatkan formulasi yang tepat kepada Bakesbangpol di 27 kabupaten/kota.

“Belum tentu intoleransi dan radikalisme ada di 27 kabupaten/kota. Mungkin hanya di beberapa daerah saja,” ucapnya.

Baca Juga:  Cawagub Uu Ruzhanul Ulum Kecewa Sosialisasi Pilgub Di Kuningan Minim

Dengan demikian, Iip berharap hal yang berkaitan dengan intoleransi dan radikalisme menjadi kerja bersama. Sehingga, dapat dilakukan langkah atau aksi yang positif agar dapat membuahkan hasil yang positif di sama yang akan datang.

“Mari kita fokus dulu di tahun 2021 hal ini di samping tugas lainnya,” tutupnya. (Red)