PDAM Tirta Asasta Depok Imbau Warga Tampung Air Secukupnya, Ini Alasannya

JABARNEWS | DEPOK – Meningkatnya debit aliran Sungai Ciliwung menyebabkan produksi air bersih terganggu. Mengantisipasi hal tersebut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok menghimbau pelanggan untuk menampung air secukupnya.

Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta, Sudirman mengatakan,luapan air Ciliwung bisa menyebabkan kekeruhan yang sangat tinggi dan pompa milik PDAM Tirta Asasta bisa terendam akibat luapan air yang melebihi batas normal pompa.

“Setiap Katulampa berstatus siaga 3, kami langsung menginformasikan kepada pelanggan Tirta Asasta agar mempersiapkan diri,” ujarnya dilansir dari Depok News, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga:  PPKM Darurat, Mendagri Beri 13 Instruksi Ini Buat Kepala Daerah

“Imbauan penampungan air merupakan antisipasi sebelum aliran terhenti serta menghemat penggunaan air. Karena kata dia, jika produksi air oleh PDAM terganggu, secara otomatis pendistribusian air kepada pelanggan terhenti,” tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa PDAM Tirta Asasta berupaya untuk memberikan pelayan terbaik untuk pelanggan.

Untuk mengamankan pasokan air PDAM Tirta Asasta selalu menyiagakan puluhan personel untuk mengamankan pasokan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong yang bersumber dari Sungai Ciliwung

Baca Juga:  Ekonom Sebut Pemberian THR Dapat Tingkatkan Produktivitas Pekerja

“PDAM hanya mampu menampung air sebanyak 6.500 m3. Jumlah tersebut hanya mampu menyuplai air ke pelanggan kurang lebih 2-3 jam, angka cadangan air PDAM Tirta Asasta ada di kisaran 40.000 m3. Jumlah tersebut dianggap mampu untuk detensi satu hari. Jadi selama kami mengatasi gangguan seperti membersihkan sampah, pendistribusian air kepada pelanggan tetap dapat dilakukan,” katanya.

Baca Juga:  Pemandangan Sunset Di Puncak Bintang

Dirinya menambahkan, PDAM Tirta Asasta selalu siaga dalam mengamankan pasokan air untuk masyarakat. Kurang lebih 12 personel disiapkan untuk mengamankan pompa di tempat pengambilan air baku Sungai Ciliwung.

“Setiap saat kami stand by (bersiaga). Kami selalu memantau di lapangan. Seperti apa ada sampah di pompa, tim kami yang akan manual menyelam ke sungai meski dalam kondisi cuaca yang kurang baik seperti saat ini,” tutupnya. (Red)