JABARNEWS | BANDUNG - Penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 berdampak ke penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Omzet mereka anjlok, tak sedikit pelaku UMKM gulung tikar.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 80 persen saat pandemi Covid-19.
"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," kata dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/2/2021).
Berdasarkan data Dinas KUK Jabar, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4,6 juta unit usaha. Dari jumlah tersebut, 98 persennya merupakan usaha mikro dan kecil.
Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 membuat harga bahan baku naik dan langka, pelaku UMKM pun sulit mengakses permodalan. Hal itu menghambat rantai produksi dan distribusi barang.
Halaman selanjutnya 1 2 3
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 80 persen saat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Atalia Praratya Positif Covid-19, Bagaimana dengan Ridwan Kamil dan Anaknya? Ini Kondisinya
Atalia Praratya, Istri Ridwan Kamil Positif Covid-19
"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," kata dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/2/2021).
Berdasarkan data Dinas KUK Jabar, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4,6 juta unit usaha. Dari jumlah tersebut, 98 persennya merupakan usaha mikro dan kecil.
Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 membuat harga bahan baku naik dan langka, pelaku UMKM pun sulit mengakses permodalan. Hal itu menghambat rantai produksi dan distribusi barang.
Halaman selanjutnya 1 2 3