Waduh! Angka Kematian Ibu dan Bayi di Tasikmalaya Masih Tinggi

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya masih tinggi. Hal tersebut diungkapkan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Dadan Hamdani.

Dia mengatakan, ada tiga faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak. Ketiga faktor tersebut yaitu, faktor mendasar, faktor tidak langsung, dan faktor langsung.

“Faktor mendasar diantaranya geografis Kabupaten Tasikmalaya yang berbukit dan ada beberapa daerah yang fasilitasnya juga masih belum baik,” kata Dadan dikutip dari kapol.id, Senin (22/2/2021).

Baca Juga:  Info Penting dari BPBD Bagi yang Melintas Jalur Cipanas-Puncak

Dia menjelaskan, sektor pendidikan juga masuk pada faktor mendasar. Tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, lanjut Dadan, baru rata-rata di angka 7,2 persen.

Artinya, sambung Dadan, sekolahnya baru sampai kelas 1 SMP atau kelas 7. Begitu juga dengan sektor ekonomi.

Baca Juga:  Resmi! Gojek Kantongi Dana Baru dari Facebook, Paypal, Google dan Tencent

Dadan mengungkapkan bahwa faktanya penduduk Kabupaten Tasikmalaya masih banyak yang miskin. Sehingga, mempengaruhi mereka untuk tidak memilih fasilitas medis yang memadai saat bersalin.

“Kedua, faktor tidak langsung. Jumlah ibu hamil kita masih ada yang anemia dan KEK (kekurangan energi kronis). Sekitar 15,6 persen ibu hamil kita KEK. Ini akan sangat berpengaruh nanti pada proses persalinan dan kelahirannya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Polisi Musnahkan 10 Hektare Ladang Ganja di Lereng Gunung

Tak hanya itu, Dadan menyampaikan bahwa adapun yang menjadi faktor langsung pada kematian ibu di antaranya pendarahan hebat dan faktor usia, baik hamil pada usia terlalu muda maupun terlalu tua.

“Sementara faktor langsung kematian pada bayi di antaranya BBLR (berat badan lahir rendah) dan asfiksia (kekurangan oksigen),” pungkasnya. (Red)