JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Tono Rusdiantono menyebut 59.700 orang
tercatat sebagai warga miskin baru di Kota Bandung selama pandemi Covid-19. Jumlah ini hasil dari verifikasi dan usulan dari kewilayahan yang ada di Bandung.
Menurut Tono, jumlah warga miskin baru tersebut tak masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang jumlahnya tercatat 139 ribuan.
“DTKS itu data yang benar-benar perubahannya sangat cepat. Saya sampaikan juga saat ini sasaran kami ialah yang non DTKS yang jumlahnya sebanyak 59.700 orang. Jumlah itu sudah kami salurkan bansos yang masing-masing KK dapatkan senilai Rp 500 ribu,” katanya melalui virtual,
Dinsos Kota Bandung, lanjut Tono, sudah berupaya menanggulangi kemiskinan dengan lima program, salahsatunya melalui program bantuan kedaruratan yang kemarin disalurkan Rp 500 ribu per KK, program perlindungan sosial, pusat kesejahteraan sosial (puskesos), hingga program keluarga harapan (PKH).
“Warga miskin paling banyak itu ada di beberapa wilayah, yakni Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler (1.235 KK), Kelurahan Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler (1.186 KK), Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu (1.053 KK), dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay (1.017 KK),” katanya.
Penyaluran bansos yang per KK Rp 500 ribu, kata Tono sudah selesai dengan persentase sekitar 99,62 persen. Sisa KK yang belum mendapatkan bansos PPKM ini ialah sebanyak 306 KK. (Yan)