Alih-alih Hindari Penyekatan, Jalur Sungai Citanduy Jadi Solusi Pemudik

JABARNEWS | CIAMIS – Para pemudik yang belum mengurungkan niatnya untuk mudik masih memilih cara lain agar bisa sampai ke kampung halaman, menghindari penyekatan petugas.

Diketahui, alih alih menghindari petugas penyekatan, ada pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor yang memilih menggunakan jasa rakit penyebrangan sunga.

Dilansir dari harapanrakyat.com, jalur air Sungai Citanduy di wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, menjadi salah satu perlintasan mudik yang kini banyak warga pemudik gunakan.

Baca Juga:  Di Daerah Ini Sampah Pun Disedekahkan

“Jadi, dengan menggunakan perahu karet atau rakit, saat ini menjadi salah satu alternatif para pemudik, dibanding melintasi jembatan Manganti,,” ujar Maman Suparman, Kasi Pelayanan Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok, Kabupaten Cianjur.

Menurut Maman Suparman tidak sedikit pemudik yang menggunakan rakit di jalur penyebarangan Sungai Citanduy untuk menuju kampung halamannya. Dari pantauannya, ada lima titik jalur perlintasan yang menggunakan getek atau perahu kecil.

Baca Juga:  Beragam Kegiatan Akan Meriahkan Hari Jadi Cirebon Ke 650

“Sebenarnya cara tersebut bukan hanya terjadi saat mudik sekarang ini. Akan tetapi tahun-tahun sebelumnya juga jalur air sering digunakan para pemudik untuk mencapai tujuan,” ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, alasan warga memilih mudik lewat jalur sungai supaya lebih cepat sampai ke tujuan. Dia juga mengemukakan, mereka yang mudik tak hanya berasal dari wilayahnya, tetapi juga warga Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jateng.

Baca Juga:  Tidak Ada Izin Untuk Dirikan Minimarket Baru di Kota Sukabumi

“Apalagi saat ini pasti makin ramai. Karena banyak yang menghindari penyekatan atau operasi,” tuturnya.

Sehingga, sampai saat ini, kata Maman, jalur perlintasan antar kabupaten dan provinsi Jabar-Jateng tersebut, kian ramai para pemudik gunakan.

“Bahkan untuk jam operasinya mudik lewat sungai kini bertambah menjadi 24 jam. Jadi, bagi para pemudik tidak merasa bingung saat jam berapapun mereka mau melintas,” pungkasnya. (Red)