JABARNEWS | SUKABUMI – Anwar Sadad selaku anggota komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi menilai bank penyalur Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM masih minim inovasi.
Anwar melihat sering terjadi antrian saat proses pencairan BLT UMKM di bank yang ditunjuk dan dipercaya sebagai penyalur. Antrian tersebut, kerap mengakibatkan kerumunan pada tanggal (21/04/2021).
“Membludaknya antrian warga menerima UMKM sebesar Rp 1,2 juta di bank penyalur karena minimnya inovasi.” ujarnya dilansir dari Sukabumiupdate.com
Karena itu, anggota komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi juga merasa khawatir menambah masalah seperti kerumunan yang bisa menyebabkan penyebaran Covid-19 dan dapat menaikkan angka pasien Covid-19 di Sukabumi.
“Saya berharap ini tidak menimbulkan masalah baru, terutama berkaitan dengan pandemi COVID-19 seperti sekarang ini,” Katanya.
Bahkan ia merasa tak tega karena melihat masyarakat yang mengantri BLT, harus panas-panasan dan berdesak-desakan hanya untuk mencarikan dana bantuan dari pemerintahan.
“Saya rasa pihak penyalur harus lebih memanusiakan calon penerima. Warga terpaksa harus berdesak-desakan dan melanggar protokol kesehatan. Bahkan ada di beberapa lokasi menimbulkan kemacetan pengguna jalan,” ujarnya
Kondisi tersebut tidak akan terjadi apabila pihak bank mau berinovasi. Seperti dilaksanakan di GOR atau tempat yang cukup luas, sedangkan di kantor harusnya hanya digunakan kegiatan seperti biasanya. (Red)