JABARNEWS | MAJALENGKA – Infrastruktur utama berupa aksebilitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka bisa rampung seiring beroperasinya bandara tersebut. Direncanakan jalan non-tol ini bisa selesai pada Mei 2018.
Manajer Bidang Teknik Unit Manajemen Proyek (UMP) PT BIJB, Hidayat Effendi, mengatakan, jalan non-tol yang langsung menghubungkan jalur arteri Kabupaten Majalengka saat ini tengah dikebut pengerjaannya. Pelaksanaan pembangunan fisik dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Untuk jalan masuk (non tol), itu ditargetkan Mei 2018 ini selesai. Kita dari internal selalu koordinasi dengan pihak luar terkait kesiapan bandara untuk non tol ini,” kata Hidayat, Selas (27/02/2018).
Pembangunan fisik aksebilitas non-tol mulai dikerjakan pada awal 2018. Pengerjaan fisik tersebut dilakukan setelah 24 hektare lahan yang dibutuhkan selesai dilaksanakan pada Desember 2017 oleh Pemprov Jabar. Kebutuhan anggaran non-tol sekitar Rp 77 miliar diserap dari APBD Pemprov Jabar.
Jalan penghubung menuju bandara internasional nantinya akan membentang sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar sekitar 50 meter. Ini berada di atas lahan sebanyak 218 bidang yang dimiliki langsung Pemprov Jabar. Lokasinya berdekatan dengan Kantor Camat Kertajati.
“Akses non-tol adalah akses utama karena itu menjadi akses yang dibutuhkan untuk aksebilitas. Semoga target yang sudah ditetapkan dimana itu dianggarkan PUPR bisa sesuai target dan waktu serta memenuhi kualitas yang baik,” ujar dia.
Camat Kertajati, Aminudin, menambahkan, fisik pembangunan akses jalan tersebut per awal Februari sudah mencapai 20 persen. Kata Aminudin, kontraktor menjanjikan fisik jalan tersebut selesai April 2018.Dengan asumsi pengerjaan tidak terkendala cuaca ekstrem yang sering terjadi seperti akhir 2017, di mana hujan deras kerap mengguyur wilayah Majalengka dan sekitarnya.
“Untuk pengerjaan jalan non tol menuju bandara ini sedang dilakukan pengerjaan infrastruktur dan fisik ditargetkan tiga bulan, Februari, Maret. April. Pembebasan lahan sudah fiks semua. Sekarang hanya beberapa bidang tapi sudah dilakukan konsiyasi,” terang Aminudin.
Dia menuturkan, dengan progres tersebut target jalan yang menjadi infrastruktur penting menunjang beroperasinya bandara optimis tercapai. Selama pengerjaan fisik kata dia juga tidak menemukan kendala berarti di lapangan.
“Kami optimis ini bisa bisa terselesaikan tiga bulan seperti yang dikatakan pemborong. Sampai saat ini progresnya sendiri sudah 20 persen, dan sudah terlihat badan jalannya,” imbuhnya.
Diketahui, selain jalan non-tol aksebilitas menuju Bandara Kertajati akan ditunjang juga dengan keberadaan jalur tol. Keberadaannya akan terhubung langsung Tol Cipali dengan interchange di kilometer 157.
Diperkirakan, fisik pembangunan tol tersebut akan dimulai 2019 mendatang sejalan dengan rampungnya Tol Cisumdawu. (Wan)
Jabarnews | Berita Jawa Barat