Bappeda: Pembangunan Wilayah Jabar Perlu Didukung dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia

JABAR NEWS | BANDUNG – Ketimpangan sosial di wilayah Jawa Barat disinyalir akibat Pemerintah kurang merespons dampak dari peningkatan pembangunan. Berbagai terobosan kebijakan peningkatan pembangunan harus seimbang dengan kebijakan perencanaan sumber daya manusianya.

“Ketika berbicara pembangunan, tentu kita tidak lepaskan dari bagaimana kebutuhan masyarakat dan bagaimana masyarakat beradaptasi terhadap perubahan,” ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jabar Ir. Yerry Yanuar dalam rilis yang diterima, Rabu (06/07/2017).

Yerry mengatakan, beberapa progres pembangunan di Jawa Barat saat ini otomatis akan mengubah budaya masyarakatnya. Jika tidak siap berubah, kemajuan pembangunan justru akan meningkatkan ketimpangan.

Baca Juga:  SPN Sepakat Dukung Hasanah

Di sisi lain, berdasarkan data angka partisipasi kasar (APK) Jawa Barat versi United Nations Development Programme (UNDP), sumber daya manusia Jawa Barat masih sulit bersaing. Ini terlihat dari APK perguruan tinggi di Jabar hanya 17 persen, jauh lebih rendah dibanding APK beberapa wilayah di Indonesia.

Rendahnya tingkat partisipasi pendidikan menyebabkan sebagian SDM Jawa Barat berlari ke sektor informal. Sisanya, lemahnya daya saing menyebabkan tingkat pengangguran di Jawa Barat cukup tinggi. Kondisi ini akan terkait dengan belum menurunnya angka kemiskinan di Jawa Barat.

Baca Juga:  Cabor Balap Sepeda Digelar Saat Idul Adha, Pj Gubernur : Tidak Masalah

Ironisnya, sebagai wilayah penyumbang peningkatan ekonomi Indonesia sebesar 60 persen, tingkat kemiskinan di Jawa Barat masih cukup tinggi. Mengutip data UNDP, Yerry menyebut angka kemiskinan di pedesaan mengalami penurunan, namun justru mengalami peningkatan di wilayah perkotaan.

Jawa Barat diprediksi mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 52 juta jiwa pada 2025, dengan kecenderungan urbanisasi meningkat menjadi 83 persen pada tahun itu pula, Jawa Barat diprediksi mengalami bonus demografi.

Baca Juga:  Geger! Warga Kapetakan Cirebon Temukan Mayat Laki-laki di Empang

“Bagaimana jadinya bonus demografi kita jika didominasi dengan SDM yang kalah bersaing,” kata Yerry.

Melihat kondisi tersebut, Yerry mengungkapkan, pembangunan sumber daya manusia juga harus dilakukan di samping pembangunan wilayah. Adaptasi masyarakat terhadap perubahan pembangunan di suatu wilayah harus diperhatikan.

“Dibangunnya beberapa sarana seperti kereta cepat atau bandara internasional otomatis akan mengubah peradabannya. Ada lompatan generasi yang harus disiapkan,” ungkap Yerry. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat