JABARNEWS | BANDUNG – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menggambarkan kebahagiaan orang desa yang sederhana dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-harinya.
Melalui unggahan akun instagram pribadinya @dedimulyadi 71, ia mengungkap kebahagian orang desa yang sederhana bisa digambarkan hanya dengan memiliki nasi dan garam.
“Modal orang desa itu garam, jadi kalau punya nasi, punya garam sudah dianggap hidupnya tenang, hidupnya nyaman,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dalam unggahanya di Instagram.
Baca Juga: Waspada! DBD Bisa Mengancam Warga Kota Bandung saat Masuki Musim Penghujan
Baca Juga: Begini Cara Agar Tidak Gerah Saat Menggunakan Hijab, Simak Tipsnya
Pada awalnya, dalam unggahan yang dibagikan berbentuk video itu, Dedi Mulyadi berkesempatan bertemu dengan seorang nenek yang tengah menggendong kayu untuk bahan bakar, yang berjalan di sudut pedesaan di jalan beraspal tanpa alas kaki.
Baca Juga: Wakil Bupati Majalengka Kecam Tindakan Anarkisme Pada Dua Petani Tebu
“Asli ini si emak orang sunda, bajunya suka pakai berukat. Dan sampingnya ini, bisa digunakan untuk menggendong kayu bakar, bawa anak dan boboko,” ujar Dedi Mulyadi, saat melihat nenek berjalan menggendong kayu.
Perjalanan nenek yang memikul kayu itu pun sempat terhenti, Nenek itu merasakan capek saat menuju rumahnya. Tanpa menghilangkan adabnya, Dedi Mulyadi pun menggantikan si Emak untuk membawakan kayu tersebut menuju rumah si Nenek.
Sesampainya di rumah Si Nenek, Dedi Mulyadi pun berkesempatan melihat dapur rumahnya, dengan keadaan sederhana namun penuh bahagia.
Dedi Mulyadi pun menunjukan keadaan tempat makan yang hanya ada nasi, lalab, sambal, dan garam yang terkemas dalam toples.
Baca Juga: Ternyata Begini Kronologi Meninggalnya Mantan Bupati Yahukimo Abock Busup
Tanpa mengganggu kebahagiaan sederhana si Nenek ini, Dedi Mulyadi pun mengajaknya untuk belanja kebutuhan pangannya. Berbagai kebutuhan dapur, dibelikan Dedi Mulyadi untuk kebutuhan si Nenek.
Dengan haru penuh bahagia atas bantuan tersebut, Dedi Mulyadi pun berpesan agar si emak untuk tetap sehat dan terus menjaga kebiasan mencari kayu bakar tanpa menggantinya dengan gas LPG.
“Terus ngambil suluh biar jagjag (Terus mencari kayu biar sehat), dan jangan diganti sama LPG,” pesan Dedi Mulyadi. (***)