JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah menganalisa bahwa Pilgub Jabar telah melahirkan bintang elektoral. Sosok yang menjadi bintang tersebut adalah calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil
Selain Dedi, Toto juga mengatakan, sosok Ridwan Kamil dapat disebut sebagai bintang elektoral. Pria berkacamata itu merupakan gubernur Jabar terpilih versi hitung cepat berbagai lembaga survei. Mereka mendapat bintang elektoral karena merupakan figur fenomenal. Sebab, mereka mampu menyumbang insentif elektoral besar bagi pasangannya masing-masing.
“Kalau kita lihat, ada dua figur fenomenal. Yakni, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil. Pada dua survei yang kita rilis, mereka penyumbang elektabilitas tertinggi dari para pasangannya,” ujarnya, dikutip Kompas, Kamis (28/6/2018).
Toto memberikan catatan khusus untuk Dedi Mulyadi. Menurut dia, ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menjadi faktor determinan perolehan suara Duo DM. Kondisi ini menyusul mentoknya tingkat pengenalan calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
“Kalau head to head Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, ini kalah jauh. Syukur ada Dedi Mulyadi yang jika head to head dengan cawagub lain, dia paling unggul. Angka elektabilitasnya 40 persen,” katanya.
Deddy Mizwar tak signifikan Pengaruh elektoral sosok Deddy Mizwar di Pilgub Jabar, lanjut Toto, tidak terlalu signifikan dan berbanding terbalik saat aktor berpasangan dengan Ahmad Heryawan di Pilgub 2013.
“Pada Pilgub Jawa Barat 2013, Deddy Mizwar menyumbang insentif elektoral untuk Ahmad Heryawan. Ini tidak terjadi di pilgub tahun ini. Artinya, andai Dedi Mulyadi tidak punya kantong suara, hasilnya tidak akan selumayan sekarang,” ucapnya.
Toto menyebut kantong suara Dedi Mulyadi adalah Purwakarta, Subang, Karawang, Garut, dan pinggiran kawasan megapolitan. Terdapat kelemahan dan kelengahan dari Deddy Mizwar yang menjadi faktor utama kekalahan Duo DM. Demiz tampak tidak memiliki performa bagus di lapangan pada Pilkada Jabar tahun ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurut Toto, semangat juang justru sangat tampak dari gerakannya selama ini.
“Deddy Mizwar lengah dan tidak banyak yang dia lakukan. Jangankan untuk memperlebar basis, untuk merawat konstituen saja tak nampak semangatnya. Kalau Dedi Mulyadi bisa kita lihat gerakannya di lapangan, sangat lincah,” ungkapnya.
Insentif elektoral yang begitu besar dari Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi untuk pasangannya memicu perlawanan dari pesaingnya, yakni dengan melakukan degradasi elektabilitas kedua bintang elektoral tersebut. Ridwan Kamil diserang isu LGBT, sementara Dedi Mulyadi diserang isu SARA. Dua isu ini sempat ramai menjadi perbincangan warganet di sosial media.
“Setiap sosok memiliki titik lemah. Kita mengetahui, terlepas benar atau tidak, RK diserang isu LGBT dan Dedi Mulyadi dengan isu agama. Ini cukup mendegradasi elektabilitas kedua sosok itu,” katanya.
Toto memandang Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil telah melahirkan warna baru di Jawa Barat. Keduanya sukses membangun daerah masing-masing. Dedi Mulyadi membangun Purwakarta menjadi kabupaten penuh pesona. Sementara Ridwan Kamil tercitrakan sukses membangun Kota Bandung. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat