JABARNEWS | PURWAKARTA – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah segera merealisasikan penyerapan gabah petani melalui dana pemerintah. Sebab petani hari ini segera menghadapi musim tanam.
“Mereka memerlukan biaya yang cukup untuk musim tanam yang akan dilaksanakan, ” ujar Dedi, Senin (29/3/2021).
Dedi mengatakan, kalau petani menjual gabah dengan harga hari ini tanpa intervensi pemerintah, dipastikan mereka akan kesulitan biaya untuk musim tanam tahun ini.
Pada akhirnya, kata Dedi, para petani meminjam modal kepada pihak ketiga dengan bunga yang tinggi.
Menurut Dedi, hal itu merupakan pengalaman yang terjadi di lapangan. Menurutnya, bila harga beras terkendali di sekitar bulan Juli, Agustus, September, Oktober, maka akan menguntungkan buruh tani.
Sebab, yang akan mendapatkan kesulitan ketika harga beras mahal juga butuh tani. Karena buruh tani itu konsumen beras yang diproduksinya sendiri.
“Jadi pembelian gabah pemerintah akan untungkan buruh tani, harga beras yang terkendali akan untungkan buruh tani. Sebab, harga gabah tinggi untungkan petani, harga beras terkendali untungkan buruh tani,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan anggaran untuk Bulog agar bisa menyerap lebih banyak gabah petani.
Sebab bulan-bulan ini adalah masa panen dan harga beras masih rendah sehingga tidak sesuai dengan harapan petani.
Jokowi juga menyatakan bahwa pemerintah tidak akan impor beras hingga Juni 2021. (Red)