Demiz Janji Dorong Peluang Ekspor Rotan Majalengka

JABARNEWS | MAJALENGKA – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar (Demiz) akan mendorong potensi rotan Majalengka agar berorientasi ekspor.

Demiz mengatakan, peluang besar menanti namun menuntut para perajin rotan Majalengka bisa lebih meningkatkan kreatifitas dan inovasi pengembangan produk agar bisa berdaya saing.

“Kreafititas dan inovasi produk harus semakin dikembangkan. Ini penting agar para perajin rotan Majalengka ini bisa berdaya saing,” jelas Demiz saat melakukan kunjungan di perajin rotan Majalengka, Kamis (15/3/2018).

Menurutnya, potensi kerajinan rotan Majalengka sangat besar untuk dikembangkan. Apalagi Majalengka akan menjadi destinasi wisatawan seiring dengan selesainya pembangunan Bandara Kertajati.

“Namun demikian potensi tersebut harus lebih digali lagi,” ujarnya.

Baca Juga:  Dicekok Miras, Lalu AS Diperkosa Paman Sendiri

Dia melihat tidak hanya masalah kreativitas dan inovasi saja. Namun, masalah keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) pun perlu lebih ditingkatkan. Terlebih kompetisi usaha saat ini sangat ketat.

“Yang penting meningkatkan daya saing dengan keterampilan manusia membuat kreasi rotan. Apalagi nanti pembangunan bandara internasional dan pelabuhan selesai dan terintegrasi, sehingga diperlukan SDM yang benar benar handal,” katanya.

Dengan beroperasinya Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban, Subang maka nantinya para perajin bisa memiliki pintu untuk ekspor dan produknya memiliki daya saing.

“Insya Alloh ada pelabuhan Patimban 2020. Jadi tidak harus kirim lewat Tanjung Priok Jakarta, ada Patimban nantinya. Daya saing tadi karena transportasi lebih murah. Apalagi di Majalengka, ada BIJB. Sehingga transportasi jadi lebih murah dan berdaya saing tinggi,” katanya.

Baca Juga:  Putus Penyebaran COVID-19, Seribuan Pekerja Pabrik di Cianjur Diliburkan

Menurutnya, saat ini daya saing perajin belum kompetitif karena ongkos transportasi yang mahal. Hal tersebut disebabkan tingginya biaya operasional dan ekspor.

“Masa ekspor harus ke jakarta dulu, artinya Jabar belum mandiri. Tapi ke depan membuat kemandirian Jabar, internasional airport ada di Majalengka, dan pelabuhan ada. Kita harapkan nanti industri rotan bisa jauh lebih berkembang dan bisa jadi kunjungan wisata, ” katanya.

Oleh karena itulah, lanjutnya, SDM dan kualitas produk harus dikembangkan guna menyongsong peluang yang ada.

“Termasuk pengelolaanya, jangan-jangan ini jadi destinasi wisata, karena ada airport majalengka. Kreativitas harus dikembangkan, harus beragam. Makanya uji kelayakan kompetensi jadi penting. Kalau enggak, susah juga nantinya,” katanya.

Baca Juga:  Penolak Vaksin Covid-19 di Bandung Barat Bakal Diberi Sanksi

Sementara itu Koordinator Pperajin rotan Majalengka Kadi Kardi mengatakan, rotan di Majalengka saat ini sudah setaraf dengan pusat industri lainnya, seperti halnya kerajinan rotan Cirebon, Jogja, dan Solo.

“Sekarang ini kerajinan rotan Majalengka sudah diakui. Hanya saja masalah SDM nya saja, karena tenaga kerja terampilnya masih kurang,” katanya.

Oleh karena itulah pihaknya berharap ada dorongan dan perhatian dari pemerintah dalam mendorong pengembangan SDM perajin rotan di Majalengka.

“Apalagi kalau Bandara BIJB dan Pelabuhan selesai beroperasi, tentunya harus ada dorongan dari pemerintah,” katanya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat