JABARNEWS | BANDUNG – Guna mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik dan meningkatkan potensi penerimaan pendapatan daerah, Pemkab Indramayu dibantu bank bjb meluncurkan inovasi teknologi E- Restribusi QRIS dan Program Kruwcil Kabupaten Indramayu Kamis, (24/6 2021).
Program ini merupakan implementasi dari Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yaitu suatu upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah daerah dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital.
E-Retribusi sendiri adalah yaitu layanan sistem transaksi yang dikembangkan oleh bank bjb yang memungkinkan wajib retribusi membayar kewajiban melalui seluruh channel bank bjb baik jaringan kantor maupun jaringan elektronik bank bjb.
Kemudahan ini akan membantu nilai Indeks ETPD Kabupaten Indramayu yang sebelumnya ada posisi 18 dari seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Barat berdasarkan penilaian BI Triwulan I 2021, menjadi lebih baik lagi.
Program ini juga merupakan salah satu solusi dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di Indramayu. Percepatan digitalisasi ekonomi sebagi kunci pemulihan ekonomi melalui peningkatan governance, efektifitas, efisiensi dan keamanan serta memitigasi risiko pandemi Covid-19 di Indramayu.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, menjelaskan kerja sama dengan Pemkab Indramayu ini adalah upaya bank bjb untuk mendorong penerapan elektronifikasi di segala lini. Penggunaan E-Retribusi ini merupakan bagian dari gerakan nasional nontunai yang turut digalang perusahaan untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan penggunaan uang elektronik.
“Peluncuran inovasi transaksi ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat sekaligus mendorong niat baik Pemkab Indramayu dalam mengoptimalisasi pendapatan daerah. Langkah ini juga seturut dengan salah satu visi sinergi bank bjb untuk mendorong implementasi Smart City secara bertahap di berbagai daerah,” kata Widi.
Dalam sambutannya, Pemimpin Bank bjb Cabang Indramayu Asep W.Ismail, mengatakan E-Retribusi QRIS akan digunakan untuk transaksi di pasar, KIR, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Puskesmas, dan sedekah atau infak di masjid. Sementara untuk Program Kruwcil sudah terealisasi total 313 debitur, terdiri dari 77 debitur di bank bjb dan 236 debitur di BPR.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta, mengapresiasi acara launching E-Retribusi dan Program Kruwcil di Kabupaten Indramayu sebagai langkah strategis dalam menyeimbangkan likuiditas perbankan yang overliquid karena kurangnya demand dari masyarakat, khususnya program Kruwcil sehingga ada keseimbangan suply and demand.
Sementara Bupati Indramayu, Nina Agustina menyebutkan peluncuran E-Retribusi melalui QRIS dan Program Kruwcil merupakan langkah awal yang harus ditindaklanjuti oleh seluruh Kepala Dinas/OPD, camat dan seluruh komponen Pemkab Indramayu sesegera mungkin. (Red)