Gus Yaqut Optimis Keberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini Masih Terbuka

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut optimis peluang keberangkatan jemaah Indonesia pada penyelenggaraan haji 1442H/2021M masih terbuka.

“Kami optimis kemungkinan diselenggarakannya haji tahun ini masih terbuka,” ungkap Menag Yaqut dalam rapat Pembahasan Penyelenggaran Haji bersama Komisi VIII DPR, di Gedung Parlemen, seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Selasa (16/3/2021).

Optimisme ini menurut Menag Yaqut didasarkan beberapa hal, di antaranya telah dilakukannya vaksinasi Covid-19 di Arab Saudi sebagaimana juga telah dilakukan di Indonesia.

Baca Juga:  Wah! Istri Wakil Bupati Purwakarta Terpilih Jadi Kades Tajursindang, Golden Ticket?

“Otoritas Arab Saudi juga telah menyatakan akan membuka penerbangan internasional pada 17 Mei 2021. Situasi ini lebih positif dibandingkan tahun lalu yang menutup penerbangan luar negeri, tak terkecuali selama musim haji 2020,” tutur Menag.

Oleh karenanya, kata Gus Yaqut, seberapa pun tipis kemungkinannya, kami masih tetap berusaha mempersiapkan penyelenggaraan haji pada tahun ini. Menag memaparkan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya diplomasi dengan berbagai otoritas terkait di Arab Saudi.

Baca Juga:  Satgas: Selama 13 Pekan Berturut-turut, Kota Depok Masuk Zona Oranye

“Antara lain dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi yang baru saja direshufle, serta lembaga-lembaga terkait lainnya, baik melalui pertemuan tatap muka langsung, melalui video conference, serta melalui surat,” ujar Menag.

Baca Juga:  Lima Wisata Pantai Indonesia Sebagai Surga Bagi Para Peselancar

Kemenag juga menurutnya telah menyusun beberapa skenario penyelenggaraan haji tahun ini. Skenario ini disusun utamanya berdasarkan asumsi jumlah kuota dan penerapan protokol kesehatan dalam perspektif internasional.

“Skenario penyelenggaraan haji tahun ini yang kami susun meliputi beberapa hal, di antaranya penerapan protokol kesehatan, pergerakan jemaah di Tanah Suci, durasi masa tinggal jemaah, dan aspek ibadah haji di masa pandemi,” jelas Menag. (Red)