Harga Daging Ayam Mulai Turun

JABARNEWS | SUKABUMI  – Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional di Kota Sukabumi, kini mulai menunjukan penurunan. Hal tersebut, berlangsung selama satu pekan Ramadan akibat permintaan dari para konsumen mulai menurun.

Dari data Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Pendistribusian (DKUKMP2) Kota Sukabumi, harga daging yang mengalami penurunan diantaranya, daging sapi dari Rp.120 Ribu per kilogram menjadi Rp.110 Ribu per kilogram. Sementara, jenis brisket yang asalnya sebesar Rp.120 Ribu per kilogram saat ini menurun menjadi Rp.115 Ribu per kilogram.

Baca Juga:  Pemkab Majalengka Alami Krisis, Bupati dan Banyak Pejabat Positif Covid-19

“Ini hasil monitoring kami yang dilakukan di dua pasar yakni, Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede,” kata Kepala DKUKMP2 Kota Sukabumi, dikutip dari radarsukabumi,Kamis (24/5/2018).

Tak hanya itu lanjut Ayep, komoditas lainnya juga berangsur turun seperti daging ayam broiler yang turun dari Rp.45 Ribu menjadi hanya Rp.40 Ribu per kilogramnya.

“Ya, seiring menurunnya kebutuhan konsumsi masyarakat sehingga harga pun ikut menurun,” ujarnya.Dirinya menambahkan, karena permintaan dari konsumen menurun dan persediaan bertambah maka itu menjadi salah satu faktor penyebab penurunan harga tersebut.

Baca Juga:  Diduga Tersambar Kereta, Begini Nasib Wanita Muda di Purwakarta Ini

“Tapi harga tetap berfluktuasi, apalagi menjelang lebaran biasanya harganya kembali naik yang dikarenakan melonjaknya permintaan,” imbuhnya.

Karena menjelang Idul Fitri sambung dia, kebutuhan masyarakatpun kembali meningkat, sementara stok barang semakin terbatas sehingga berdampak terhadap harga jual yang melambung. Karena itu, pihaknya terus berupaya melakukan antisipasi dari sejak dini sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Baca Juga:  Jaringan Narkoba Di Lapas Kota Pinang Terbongkar, Tiga Orang Diamankan Polisi

“Salah satunya kami sudah mulai menggelar pasar murah atau bazar Ramadan yang dipusatkan di beberapa kecamatan,” sahutnya.

Dengan begitu, masyarakat akan bisa tetap memenuhi kebutuhannya sebab dalam bazar Ramadan harga standar tidak seperi di pasaran. Hal itu, tentunya dapat meringankan beban warga yang tingkat perekonomiannya standar ke bawah.

“Mudah-mudahan dengan cara ini bisa meminimalisir terjadinya kenaikan harga yang pasti terjadi ketika menjelang Idul Fitri nanti,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat