Jatuh Di Lomba Bakiak, Dedi Mulyadi Juarai Lomba Masukan Belut Ke Botol

JABARNEWS | PURWAKARTA – Suasana semarak tampak di halaman rumah Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Tepatnya di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Minggu (19/8/201).

Warga dari penjuru desa tampak berkumpul di halaman rumah Mantan Bupati Purwakarta tersebut. Mereka hadir dalam rangka mengikuti lomba peringatan tujuh belasan yang dihelat Budayawan Jawa Barat itu.

Sebagai salah satu tokoh nasionalis religius, Dedi paham betul keinginan warga setiap Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Dia bahkan melontarkan tantangan kepada warga untuk mengikuti lomba bakiak.

Baca Juga:  Duh, Pekerja Migran Asal Indramayu Ini Hilang Kontak Selama 13 Tahun

Syaratnya, setiap kelompok peserta diwajibkan memakan es potong sambil berlari dengan bakiak yang sudah disediakan.

“Ayo wani teu lomba bakiak. (Ayo berani tidak lomba bakiak),” katanya.

Warga yang rata-rata terdiri dari kaum emak-emak itu menyambut tantangan Dedi Mulyadi. Mereka menyanggupi ‘challenge’ yang membutuhkan kekompakan tim tersebut.

“Wani Pak, hayu lah. (berani pak, ayolah,” ucap Titin (27) sambil mengajak beberapa temannya.

Gelak tawa terdengar riuh dari seluruh warga yang hadir. Tawa tersebut disebabkan Dedi bersama regunya terjatuh dari bakiak. Padahal, dia dan timnya baru bergerak tak kurang dari 2 meter saja.

Baca Juga:  Ulama Jawa Barat Kecam Vonis atas Dahlan Iskan, Dorong PK dan Kasasi.

“Ayo bangun lagi,” katanya memberi semangat.

Berhasil di Lomba Belut

Kalah dari emak-emak di lomba bakiak, Dedi mencoba peruntungan lain. Dia kemudian mengikuti lomba memasukan belut ke dalam botol. Pengalaman ‘ngurek’ (mencari belut di sawah) dia jadikan bekal mengikuti jenis lomba ini.

Tepuk tangan warga kembali terdengar riuh. Dedi berhasil memasukan 10 ekor belut. Hasil ini membuat dia keluar sebagai juara dalam lomba tersebut.

Baca Juga:  Polda Jabar: Video Pembakaran Bendera Di Garut Sudah Diedit

“Urusan ‘ngurek’ belut mah bawaan alam,” katanya riang.

Dedi mengatakan bahwa seluruh rangkaian lomba tujuh belasan mengingatkan dirinya pada masa kecil.

“Inget masa kecil. Kalau balap karung dan lomba masukan belut saya bisa. Kalau bakiak mah ampun, satu saja anggota tim kita gak kompak, itu bahaya,” ujarnya menganalisa. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat