Korban Banjir di Serdang Bedagai Mulai Jenuh Tinggal di Posko Pengungsian

Korban banjir Sei Rampah tinggal di posko pengungsian. (Putra/JabarNews)
Korban banjir Sei Rampah tinggal di posko pengungsian. (Putra/JabarNews)

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Memasuki akhir November 2021, belum terlihat tanda-tanda banjir di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara akan surut.

Ratusan warga yang terdampak banjir masih terlihat mengungsi di sejumlah titik di posko-posko pengungsian yang disediakan Pemkab Serdang Bedagai. Warga mengaku mulai jenuh tinggal di posko pengungsian akibat banjir belum juga surut.

“Sudah jenuh pak, lebih 1 bulan tidur di posko pengungsian,” kata seorang warga, Ani, Senin 29 November 2021.

Baca Juga: Polres Garut Minta Warga Setempat Waspada Banjir Bandang Susulan

Baca Juga: Polres Asahan Gelar Vaksinasi Massal Covid-19 di Sembilan Titik, Targetkan Ribuan Orang

Baca Juga:  Soal Kolam Retensi Margahayu Raya, Bambang Tirtoyuliono Bilang Begini

Kata dia, selama tinggal di posko pengungsian, mereka susah tidur akibat dinginnya malam, terutama saat hujan turun, air hujan masuk kedalam tenda. Bahkan apabila ingin mandi dan ganti pakaian, mereka terpaksa menumpang kerumah tetangga yang tidak terendam banjir.

“Diposko tidak ada kamar mandi, jadi terpaksa numpang tempat tetangga, untung tetangga baik sehingga kami pengungsi bisa numpang mandi di rumahnya,” ucapnya.

Baca Juga: Bank Bjb dan PT ASPM Kerjasama Potensi Bisnis Nasabah Bidang Peternakan Unggas

Baca Juga: Kabar Baik dari Atalia Praratya, BOR di Jabar Tinggal 2 Persen

Baca Juga:  Hunian Korban Bencana, Kabupaten Bogor Siapkan Rp5 Miliar Untuk Listrik dan Air

Menurut dia, banjir sempat surut, namun intensitas hujan tinggi dan meluapnya sungai Bedagai membuat banjir air banjir kembali naik sehingga mereka tidak bisa kembali kerumah masing-masing.

“Sempat surut, kini banjir naik lagi, sampai kapan kami tidur di posko pengungsian,” ungkap ibu 2 anak ini.

Ani menambahkan, selain itu, para pengungsi mulai terserang penyakit kulit, hal itu disebabkan air banjir mengandung bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Mereka terpaksa menjaga anak-anak mereka agar tidak bermain air banjir.

“Banyak yang kena penyakit kulit, kami minta Dinas Kesehatan agar terus mengirim obat-obatan ke posko pengungsian agar terhindar dari penyakit, terutama penyakit kulit,” bilangnya.

Baca Juga:  Diguyur Hujan Deras, Kabupaten Garut Dikepung Banjir

Baca Juga: Pemukiman Warga Porak Poranda, Pemerintah Kabupaten Garut Bakal Telusuri Penyebab Banjir Bandang

Baca Juga: Terpeleset Saat Menjala Ikan, Seorang Nelayan Hilang Terseret Arus Sungai Cimandiri Sukabumi

Terpisah, Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Liaagustina Simamora mengaku, tenaga kesehatan tetap melaksanakan kegiatan posko dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pengungsi dan mereka tetap melakukan pemeriksaan keliling ke rumah-rumah masyarakat.

“Tenaga kesehatan sudah keliling, mungkin banyak yang di luar pemantauan kita, biar masyarakat terlayani semua,” paparnya. (Ptr)