JABARNEWS | BANDUNG – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Kartini yang jatuh pada Tanggal 21 April. Sejumlah penari di Bandung lakukan pertunjukan tari selama tujuh jam non-stop.
Berlokasi di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir Djuanda, Bandung. Aksi Enam orang penari yang berlenggak-lenggok diantara rimbunya pepohonan ini memegang foto Raden Ajeng Kartini.
Direktur Sanggar Tari Bongkeng Arts Space mengatakan, Aksi pementasan tari tujuh jam non-stop ini dimulai pada pukul 11.00 WIB dan start dari sanggar Bongkeng Arts Space di Bojongkoneng, Kota Bandung. Dalam perjalana menuju Tahura Ir Djuanda, para penari pun tak berhenti menari mesti di atas motor.
Tadi kita transit dulu di Dago Golf, baru langsung melaju kesini. Titik terakhir kita di Tahura, Kita ke Goa Belanda, Goa Jepang, penangkaran rusa, lalu kembali ke Bongkeng,” ujar Deden dilansir dari Detik.com
Deden mengatakan, setelah selesai berkeliling sambil menari di Tahura Ir Djuanda Bandung, Para penari langsung diarahkan kembali ketempat semula yakni sanggar Bongkeng Arts Space. Di sana kegiatan ini akan ditutup dengan pementasan dari 40 penari.
“Kita kembali ke Bongkeng, di sana sudah ada 40 penari yang siap menutup pementasan ini,” ujar Deden.
Selain itu, Ia juga mengatakan konsep tari yang diusung dalam peringatan Hari Kartini merupakan bangkir dari pandemi. Menurutnya Deden, para pelaku seni terutama seni tari sangat terpukul saat virus Corona menyebar.
“Para seniman kehilangan mata pencaharian. Ada penari yang sampai menjual properti atau alat-alat tarinya, sampai ada yang begitu. Tahun kemarin anak-anak kita coba ajak pentas untuk virtual,” katanya. (Red)