Minim Lapangan Kerja, Warga Subang Pilih Jadi TKI

JABARNEWS | SUBANG –  Minimnya lapangan kerja membuat warga Subang berbondong-bondong menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Bahkan diantara mereka banyak yang nekat berangkat dijalul ilegal.

Kasi Penempatan dan pembinaan TKI Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Subang, Indra Suparan, mengatakan jumlah  TKI yang berangkat melalui jalur legal ada sekitar 7 hingga 8 ribu,

Sementara untuk TKI yang berstatus ilegal pihaknya mengaku tidak memiliki data. Kemungkinan bisa lebih sedikit atau lebih banyak jumlahnya dari yang legal.

“Hingga Agustus 2018 sudah 4.728 Warga Subang berangkat jadi TKI, sedangkan tahun 2017 warga Subang yang jadi TKI sebanyak 8.353 orang, tahun 2016 sebanyak 7.326 orang, dengan negara tujuan Singapura, Korea Malaysia, Brunai Darussalam, Taiwan, Jepang, China dan Hongkong” ungkap Indara Jumat, (24/8/2018)

Baca Juga:  BMKG: Peringatan Dini Tiga Harian untuk Wilayah Jawa Barat, Berikut Informasinya

Kata Indra, banyak faktor yang menyebabkan warga Subang memilih bekerja jadi TKI diantaranya faktor ekonomi merupakan salah satu alasan bagi sebagian besar buruh migran untuk bekerja ke luar negeri.

“Semestinya ada peluang kerja bagi TKI di luar negeri namun karena tidak ada lapangan pekerjaan di dalam negeri dampaknya menambah pengangguran sehingga banyak yang nekat berangkat secara ilegal,” tuturnnya.

Selain faktor ekonomi banyak alasan lain yang pada akhirnya mendorong mereka menjadi pekerja migran, salah satunya karena dorongan dari orangtua atau orang terdekat dan tergiur gaji besar.

Baca Juga:  Antisipasi Macet Total, Jalur Menuju Puncak-Cipanas Ditutup Sementara

“Tapi umumnya karena faktor ekonomi, sulit cari kerja di Subang, tergiur gaji besar diluar negeri” ucap Indra

Mereka TKI asal Subang ini umumnya bekerja di sektor informal, namun ada juga yang bekerja di sektor formal

“Umumnya bekerja di sektor informal yang didominasi oleh para TKI wanita, mereka bekerja di bagian pembantu rumah tangga, dan baby siter. Untuk formal didominasi oleh TKI laki-laki, biasanya mereka kerja di pabrik atau perusahaan,” jelasnya.

Kemudian untuk meminimalisir TKI berangkat melalui jalur ilegal, pihaknya bekerjasama dengan Pemkab Subang, dan Polres Subang, rutin menggelar sosialisasi hingga ke tingkat desa, bahwa TKI yang berangkat secara ilegal, rawan tersandung masalah.

Baca Juga:  Kantongi Ribuan Obat Ilegal, Dua Pemuda Pasawahan Diringkus Polisi

“Karena untuk menjadi TKI itu harus memiliki pemahaman, kalau tidak memiliki skil jangan berangkat. Jika tetap ingin berangkat ya berangkatlah secara legal, jangan melalui jalur yang ilegal, karena kalau tersandung masalah repot sendiri dan pemerintah juga pasti direpotkan,” paparnya.

“Selain itu kita juga telah membuka akses informasi secara luas mengenai ketentuan bagi para warga yang ingin menjadi TKI,” pungkasnya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat