JABAR NEWS | BANDUNG – Bunda Literasi Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengurangi polusi cahaya yang dapat merusak keindahan pemandangan langit.
Hal tersebut ia sampaikan dalam peringatan Hari Antariksa Nasional yang diperingati setiap tanggal 6 Agustus sesuai Undang-undang No.21 tahun 2013 tentang Keantariksaan.
“Kita himbau masyarakat untuk mulai keberpihakan terhadap energi. Dengan meminimalisasir polusi cahaya yang dapat mengotori langit,” ujarnya, Minggu (06/08/2017).
Ia mengatakan, momentum tersebut perlu di peringati mengingat pentingnya masyarakat untuk mengetahui posisi geografis Indonesia. Dimana Indonesia menjadi lintasan rasi bintang dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Kedepan bagaimana kita menyadarkan masyarakat akan pentingnya titik strategis posisi Indonesia dari lintasan negara-negara di dunia,” katanya.
Selain itu ia mengungkapkan peringatan Hari Antariksa Nasional ini dapat dijadikan sebagai upaya menumbuhkan kebersamaan antara orang tua dan anak. Dengan tujuan menanamkan keyakinan nilai religi kepada anak sehingga memiliki karakter yang tangguh.
“Anak-anak kita akan selalu ingat bahwa di atas langit masih ada langit,” ungkapnya.
Netty menambahkan, dengan adanya Hari Antariksa ini pengetahuan tentang rasi bintang bukan hanya dipahami oleh mahasiswa yang mempelajari ilmu keantariksaan. Maupun anak kecil melalui lagu berjudul Bintang Kecil saja.
“Mudah-mudahan setiap tanggal 6 Agustus yang diperingati sebagai Hari Antariksa. Kita pertebal keyakinan dan menyamakan kita di dunia dan akhirat menjadi khalifah yang mampu menerjemahkan perintah Allah SWT seperti yang dikehendaki-Nya untuk mengelola alam semesta ini. Sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tambahnya
Dia berharap di Jawa Barat akan ditemukan lagi beberapa titik pemantauan Dark Sky Park sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat Jabar secara luas. (Nur)
Jabar News | Berita Jawa Barat