Parah, Kir Bus Pariwisata Maut Itu Habis Sejak 2016

JABARNEWS | BANDUNG Polda Jabar masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut karyawan PT Catur Putera Group Bogor, Sabtu (8/9/2018). Diketahui, akibat kecelakaan yang terjadi di tanjakan letter S, Kampung Bantarselang, Cikidang, Sukabumi itu, sebanyak 21 penumpang tewas.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan, Polres Sukabumi dan Ditlantas Polda Jabar tengah menangani kecelakaan tersebut. ’’Polda Jabar sedang upayakan awal terhadap korban-korban terlebih dahulu prioritas,” ujar dia.

Sementara, Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengungkapkan, minibus yang masuk jurang di Tanjakan Letter S, Kampung Bantarselang, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, tidak melakukan pengujian kendaraan atau KIR sejak 2016.

Baca Juga:  Dipercaya Dapat Mencegah Jerawat, Berikut Manfaat Gula Merah

Kondisi mini bus bernomor polisi B 7025 SAG milik perusahaan Indonesia Indah Wisata itu diketahui dari hasil sementara analisis penyebab kecelakaan. ’’Sudah sejak 2016 tidak melakukan uji berkala kendaraan,” ungkap Budi.

Intinya, lanjut dia, minibus yang mengalami kecelakaan ini sudah empat kali tidak melakukan uji kendaraan. Sehingga dampaknya tidak terjamin aspek keselamatan. ’’Kendaraan ini tidak laik jalan,” ujar dia.

Atas peristiwa ini, Polres Sukabumi membentuk tim khusus penyelidikan dan penyidikan. Tersangka dalam perkara ini tidak hanya pengemudi.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Pekan Ini Tidak Ada Zona Merah di Jawa Barat

Operator juga harus bertanggung jawab terkait tidak dilakukannya uji KIR. ’’Tidak uji berkala selama dua tahun apakah kesengajaan atau kelalaian bisa ada sanksi,” katanya.

Secara terpisah, kepada polisi, Marketing PO Bus Indonesia Indah Wisata, Darisandi menyebutkan, sebelumnya bus ini memang ke Taman Mini sampai malam pulang pukul 00.00. Karena acaranya sore, jadi bus ini berangkat dari Depok jam 6 pagi ke Kemang Bogor menjemput rombongan, diperkirakan perjalanan enam jam tidak berhenti.

Pihak kepolisian pun lebih jauh menanyakan proses perjalanan ke Arung Jeram Cikidang. ’’Jadi pas di perjalanan ke Arung Jeram Cikidang bus ini memang sempat berhenti dua kali di SPBU Cikeretek,” sambungnya.

Baca Juga:  Perpanjangan PPKM, Anak di Bawah 12 Tahun Masih Dilarang Naik KA Jarak Jauh

Menurut Darisandi, diakunya ada dua sopir di dalam bus tersebut. Masing-masing bergantian mengambil kendali bus, yakni Muhammad Adam dan Zahidi.

’’Muhammad Adam kernet dan Zahidi supir, mereka bergantian. Namun kedua orang ini tidak membawa handphone, jadi selama diperjalanan gak ada kontak sama sekali. bahkan Adam sempat menghilang. Sementara rekannya Zahidi tewas. Tapi saya juga belum bisa memastikan siapa yang megang kendali dalam perjalanan,” ucap Sandi sapaan akrabnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat