JABARNEWS I JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya para awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu.
Kapal selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan subsunk (tenggelam) pada Minggu (25/4/2021) kemarin. Sebanyak 53 awak kapal gugur dalam tragedi nahas tersebut.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj memerintahkan kepada seluruh pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat wilayah, cabang, dan pengurus Badan Otonom Nahdlatul Ulama untuk menggelar sholat ghoib dan tahlil.
“Serta seluruh Nahdliyyin se-Indonesia agar menyelenggarakan sholat ghoib dan tahlil ditujukan untuk pada korban yang meninggal dalam musibah tersebut,” kata Said Aqil Siradj dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).
Ia pun menyampaikan surat At-Taubah ayat 51 yang berhubungan dengan kejadian ini, yang memiliki makna bahwa kejadian tidak akan menimpa seseorang, kecuali telah dikehendaki oleh Allah SWT.
“Katakanlah, tidak sekali-kali menimpa diri kita, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Oleh karena itu kita yakin dan kita doakan agar arwah mereka diterima di sisi Allah, ditempatkan di tempat yang indah dan damai dan mereka diampuni segala kesalahannya, diterima segala amal salehnya,” jelas Said Aqil Siradj.
Dia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Said Aqil Siradj pun mengingatkan bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.
Seperti diketahui sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di kawasan perairan Bali. Hadi menyampaikan, seluruh prajurit TNI yang ada di KRI Nanggala tak terselamatkan atau telah meninggal dunia. (Red)