Beredar Video Jokowi Sebut Covid-19 Hilang dengan Sinar Matahari, Begini Faktanya

JABARNEWS | JAKARTA – Beredar sebuah video yang mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pernyataan tentang virus Covid-19 dapat hilang dengan sinar matahari.

Video tersebut beredar di media sosial. Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dalam video tersebut.

Dalam video yang Jokowi tersebut, juga menuliskan narasi bahwa virus Covid-19 dapat hilang dengan sinar matahari ini setelah menndengar hasil penelitian di Amerika.

“Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendengar hasil penelitian di Amerika Serikat terkait corona.” tulis narasi dalam video tersebut.

Baca Juga: Keindahan Dari Terasering Persawahan Di Desa Purwaraharja Tasikmalaya, Bikin Rindu Kampung Halaman

Baca Juga:  Polres Tasikmalaya: Mulai Berbagi Kamar Hingga Tarif Prostitusi Online

Baca Juga: Nama-nama Skill Lolita Dalam Game HP Mobile Legends, Yuk Simak!

Lantas, benarkah klaim bahwa virus corona dapat hilang dengan sinar matahari?

Baca Juga: Bupati Purwakarta: Prokes Tetap Dilaksanakan, Pilkades Serentak Sukses

Baca Juga: Cara Memilih Jok Motor Variasi, Simak Tips Modifikasinya!

Berdasarkan penelusuran, dari Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda’i menjelaskan bahwa informasi tersebut hoaks.

Melalui akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Senin (11/10/2021), dr. Muhamad Fajri Adda’i mengatakan video tersebut adalah video lama.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Bandara Kertajati Akan Difungsikan Untuk MRO

Ia mengatakan video tersebut merupakan dari pidato presiden pada Juli 2020. Namun video tersebut menjadi misinformasi karena disebarkan dengan konteks yang tidak relevan. Matahari bisa menginaktifasi virus di udara, namun tidak bisa sepenuhnya mencegah penularan.

Pada Juli 2020, saat video diambil, memang ada press release penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 tidak bertahan lama di permukaan tidak berpori bila terkena sinar matahari. Sehingga risiko penularan di lokasi outdoor lebih rendah dibandingkan dengan indoor.

Baca Juga: Tak Hanya Sediakan Kopi, Warkop di Tasikmalaya Ini Juga Jual Miras

Baca Juga:  Terdampak Kekeringan, 29.913 Sawah di Jabar Kekeringan

Baca Juga: Berapa Kali Sih Frekuensi Buang Air Besar Yang Normal? Ini Kata Dr. Clarin Hayes

Adapun hubungan antara sinar matahari dengan Covid-19 sudah banyak diteliti. Studi-studi tersebut menemukan beberapa fakta bahwa.

1. Sinar matahari bisa menginaktifasi virus dengan cepat di udara.

2. Sinar matahari juga membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan sistem imun untuk bekerja secara optimal. Sehingga disarankan untuk berjemur dan terbukti risiko penularan di outdoor memang lebih rendah dibanding indoor. (*)