“Belum terasa pengaruhnya. Mau apa-apa tetap harus bawa berkas dari RT ke RW ke lurah ke camat, terus menunggu dan balik lagi,” kritik akun @kai.amreiza.
“Betul sekali,” jawab akun @christina_nining.
“Eta pisan kang, pas weekend baru bisa mengurus eh Pak RT/RW na nuju (lagi) liburan,” keluh @kai.amreiza.
“Digitalisasi bagus, tapi lebih penting keadilan pemerataan pembangunan jalan sampai pelosok desa itu real yang dirasakan rakyat miskin di daerah-daerah tertinggal,” sindir akun @gvna_1.
Tak sedikit masyarakat yang menyampaikan kritik atau keluhan soal buruknya infrastruktur jalan.
“Yuhu bagus digitalisasi, tapi sekelas akses menuju Lembang jalannya masih jelek dan tentu paroek (gelap gulipa). Padahal apa guna pariwisata Bandung, kalau tidak ada Lembang dan Ciwidey jadi lebih baik pemerataan hal-hal sederhana dulu ketimbang digitalisasi,” sindir akun @si_miskin. ***