JABARNEWS | CIAMIS – Revitalisasi Alun-alun Ciamis yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,3 milyar ini mendapat sorotan publik.
Publik menilai hasil pembangunan dari revitalisasi itu tidak mencerminkan sebuah proyek yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Karena kondisi saat ini dengan sebelum direvitalisasi tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Menyikapi kondisi itu, Komisi III DPRD Kabupaten Ciamis melakukan sidak ke area taman Alun-alun Ciamis, Rabu (13/2/2019).
Ketua Komisi III DPRD Ciamis, Oyat Nur Ayat, menegaskan, anggaran proyek revitalisasi Alun-alun Ciamis sebesar Rp. 2,3 miliar dengan hasil pembangunan seperti sekarang ini dinilainya terlalu mahal. Sebab, menurutnya, pascadirevitalisasi kondisi Alun-alun tidak tampak ada perubahan yang mencolok.
“Hanya penggantian paving blok serta penataan taman saja bisa sampai menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,3 miliar. Menurut kami proyek ini terlalu mahal apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum dan sesudah direvitalisasi. Kalo hasilnya gini, Ini mah terlalu mahal,” ujar Oyat, dikutip harapanrakyat.com, Sabtu (16/2/2019).
Dikatakannya, pihaknya akan segera memanggil Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis untuk meminta penjelasan terkait kondisi tersebut.
Aktivis LSM Inpam Ciamis, Endin Lidinilah, menilai, program revitalisasi Alun-alun Ciamis belum perlu. Selain kondisi sebelumnya masih terlihat bagus, juga kebijakan anggaran untuk revitalisasi Alun-alun tidak mencermin rasa keadilan.
“Seharusnya Pemkab fokus dulu pada program-program strategis yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, seperti pembangunan jalan, pelatihan wirausaha dan latihan kerja, serta bantuan Rutilahu untuk renovasi rumah rakyat miskin. Saya heran juga, kenapa untuk bantuan Rutilahu Pemkab selalu bilang kekurangan dana. Sementara untuk pembangunan taman Alun-alun bisa menganggarkan hingga miliaran rupiah,” tegasnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat