JABARNEWS | BANDUNG – Buat para penggemar kuliner bebek, kini Bebek Tepi Sawah yang terkenal di Ubud, Bali hadir di Kota Bandung tepatnya di Paskal Hyper Square Blok G- 0910 dengan tetap menyajikan cita rasa khas Bebek Tepi Sawah.
Resmi dibuka pada Senin (10/9/2018), Bebek Tepi Sawah menyuguhkan beberapa menu andalan seperti bebek goreng, bebek betutu, dan nasi goreng bebek. Pemilik Bebek Tepi Sawah, Putu Gede Suarsana (Tunik) mengaku, sengaja membuka restoran Bebek Tepi Sawah di Kota Bandung.
’’Karena banyak pelanggan setia serta relasi yang meminta agar Bebek Tepi Sawah hadir di Kota Bandung. Akhirnya, setelah menemukan beberapa partner yang memiliki keinginan serupa, kami berbagi energi positif dan membuka Bebek Tepi Sawah di Bandung,” jelas Tunik.
Serupa dengan restoran Bebek Tepi Sawah lainnya, di Kota Bandung yang menjadi lokasi ke-21, mengangkat konsep menu-menu khas Bebek Tepi Sawah. Hanya, kata dia, konsep yang disuguhkan bisa dikolaborasikan dengan khas kota tempat Bebek Tepi Sawah hadir.
Misalnya, di Kota Bandung pihak pengelola bisa memasukan apa yang menjadi ciri khas Bandung di Bebek Tepi Sawah. ’’Karena Kan Bandung juga memiliki menu-menu andalan khas nusantara. Kenapa tidak dikolaborasikan,’’ katanya.
Sementara untuk konsep tempat, atmosper yang diberikan benar-benar lekat dengan suasana Bali. Sentuhan tersebut diberikan untuk lebih memperkuat cita rasa Bebek Tepi Sawah khas Ubud Bali.
Apalagi, keluarga si empunya memiliki darah seniman, tidak heran jika taste terhadap konsep yang diterapkan pada restoran begitu penuh dengan sentuhan art.
Bicara soal menu, apa yang disajikan 99.99 persen sama dengan Bebek Tepi Sawah lainnya. ’’Bahkan kami membawa khusus bahan-bahan masakan serta bumbunya langsung dari Bali untuk menjaga kuatnya rasa khas Bebek Tepi Sawah,’’ paparnya.
Tunik membeberkan, ada tiga khas sambel dan salah satunya sambel goreng yang menjadi andalan Bebek Tepi Sawah. Tiga sambel tersebut merupakan resep khas leluhur dan turun temurun diwariskan kepada Bebek Tepi Sawah.
”Bisa dibilang sambel kami menjadi jagoan dan berbeda dengan sambel-sambel pada umumnya,’’ tambah Tunik seraya menutup perbincangan. (Tri)
Jabarnews | Berita Jawa Barat