JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar kembali dilanjutkan setelah 1,5 tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
Kepastian kelanjutan pembangunan Masjid prestisius tersebut disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Selasa (24/8/2021).
“Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar bisa kembali dilanjutkan setelah 1,5 tahun terhenti selama pandemi Covid-19 ini,” kata Kang Emil.
Menurut Kang Emil, kelanjutan pembangunan masjid yang berlokasi di kawasan Gede Bage, Kota Bandung itu akan dikerjakan oleh konsorsium kobtraktor Adi Karya dan Hutama Karya (HK).
Jika tidak ada kendala, kata Kang Emil, masjid tersebut akan diresmikan akhir tahun depan.
“Akan ada museum Rasulullah dan museum Al Quran di lantai dasarnya. Jika Allah lancarkan urusan, Insya Allah akan bisa diresmikan di akhir tahun depan, Amiin,” ungkapnya.
Diketahui, masjid yang berada di atas tanah seluas 25,99 hektare itu dibangun dengan konsep terapung di atas Embung Gedebage yang memiliki luas 7,2 hektare.
Embung tersebut dapat menampung air sampai 270.000 meter kubik (m3) yang berfungsi untuk mengendalikan banjir, sumber air, dan konservasi.
Sebelum proyek terhenti akibat pandemi COVID-19, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar sudah memasuki tahap ketiga yang meliputi pekerjaan detail eksterior dan interior, seperti taman, air mancur, dan fasilitas untuk difabel.
Kala itu, Kang Emil mengatakan bahwa setiap sudut Masjid Raya Al-Jabar mesti memiliki fungsi. Karenanya, dia menginstruksikan tim perencana pembangunan untuk memperhatikan aspek fungsionalitas dalam pembangunan maupun penambahan fasilitas.
“Mudah-mudahan di bulan Maret kita sudah bisa mengerjakan (pembangunan tahap ketiga), selesai di bulan Desember, sehingga di awal 2021 sudah bisa diresmikan,” kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Kamis (23/1/2020) silam.
Kang Emil pun berharap, Masjid Raya Al Jabbar tidak hanya menjadi bangunan monumental karena masjid tersebut merupakan bagian dari komitmen pemimpin kepada dakwah Islam dan kemajuan peradaban masyarakat.
“Tinggal tahap selanjutnya adalah ruang pameran tentang sejarah Nabi (Muhammad SAW),” katanya.
Menurut Emil, Masjid Raya Al Jabbar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Bandung Timur. Selain ditunjang oleh Stasiun Cimekar, nantinya, Masjid Al Jabbar akan terintegrasi dengan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta.
“Bisa jadi tempat wisata, wisata arsitektur, dan wisata religi, dipakai solat, dipakai Idul Adha, Idul Fitri, dan lain-lain,” katanya. (Red)