Soal Gerakan Pangan Mandiri, Begini Harapan Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan indeks ketahanan pangan melalui kemandirian pangan masyarakat.

“Kita sedang terus meningkatkan indeks itu. Yang mana sebenarnya tanah Jabar itu sangat subur,” kata Ridwan Kamil usai meresmikan Program Bersama Gerakan Pangan Mandiri via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/8/2021).

Oleh karena itu, dia menyambut baik gerakan yang diinisiasi oleh TP-PKK Jabar tersebut. Program Bersama Gerakan Pangan Mandiri bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan sekecil apapun pekarangan rumah.

Baca Juga:  Harga Avtur Yang Tidak Teratur

Ridwan Kamil mengatakan, dengan modal ember masyarakat bisa memelihara ikan yang nantinya bisa dikonsumsi rutin oleh keluarga.

“Atau kalau punya halaman bisa ternak ayam dan telur atau tanaman cabai, kangkung dan lainnya,” ucapnya.

Menurut Ridwan Kamil, saat ini untuk budidaya ternak maupun tanaman tidak perlu lahan yang luas. “Swasembada pangan dengan ilmu dan teknologi tidak memerlukan lahan yang luas, tapi cukup di pekarangan,” katanya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Pemudik Kami Prioritaskan Melakukan Tes Covid-19

Terkait penyediaan bibit ikan, ayam dan tanaman, TP-PKK Jabar berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar.

Sementara untuk pemberdayaannya turut melibatkan organisasi Forikan, Kwarda Jabar, Jabar Bergerak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan tentunya kader PKK di tiap desa. Mereka akan melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan keluarga.

Baca Juga:  Kabupaten Bekasi Berduka, Bupati Eka Supria Atmaja Meninggal Dunia

“Masyarakat kita menunggu contoh dari mereka yang tergabung dalam gerakan ini. Jika berhasil memperlihatkan kesuksesan, masyarakat akan mengikuti,” tuturnya.

Ridwan Kamill berharap gerakan tersebut intens dikampanyekan, supaya masyarakat turut mensukseskan gerakan tersebut.

“Ini agar jadi budaya masyarakat kita, dengan begitu suatu hari kita tidak ada impor lagi urusan telur, daging dan lainnya, tapi kita bisa swasembada,” tandasnya. (Red)