JABARNEWS | PURWAKARTA – Narkoba masih menjadi momok bagi bangsa Indonesia. Peredaran barang haram ini masih sulit dikendalikan dan mudah tersebar kepada generasi muda.
Untuk mempersempit ruang gerak para pelaku penyalahgunaan narkoba di wilayah Purwakarta, jajaran Polres Purwakarta melalui Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta gencar lakukan sosialisasi bahaya narkoba. Seperti yang dilakukan di Yayasan Islam Baeturohman, Desa/Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Kamis (22/3/2018) petang.
“Bismillah, ini merupakan cara berikhtiar kami mempersempit ruang peredaran Narkoba di Purwakarta dengan terus sosialisasi ke berbagai kalangan,” ujar Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcahyo, Jumat (23/3/2018).
Di hadapan ratusan santri dan santriwati serta masyarakat sekitar, Heri mensosialisasikan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Generasi muda harus berani. Mulailah dengan berani maju ke depan dan aktif dalam pelajaran sekolah. Yang harus diingat adalah jauhi yan namanya narkoba apa pun bentuknya,” katanya.
Dikatakannya, narkoba adalah barang yang jahat dan menghancurkan masa depan serta menghancurkan segalanya. Untuk itu generasi muda jangan sekali-kali kenal apalagi mencoba barang ini.
“Jika ada di lingkungan sekolah yang berani menawarkan obat-obatan ataupun sejenisnya, segera beri tahu guru atau kepala sekolah agar segera ditindak,” paparnya.
“Narkoba tidak pandang usia. Saat ini sudah merambah ke berbagi kalangan bahkan sampai tingkat Sekolah Dasar (SD),” katanya.
“Pencegahaan narkoba melalui 3 sudut pandang yakni Agama, hukum, kesehatan. Kenali jenis dan bentuk Narkoba, kenali gejalanya, tanamkan akidah pada diri serta , salat 5 waktu, tarbiah, dan jihad melawan narkoba,” tutur Heri.
Selain menyosialisasikan persoalan narkoba, Heri mengimbau agar tidak terprovokasi isu hoaks yang marak beredar.
“Kita harus ekstraselektif terhadap sumber berita. Sudah saatnya mengkonsumsi berita dari sumber terpercaya sehingga tidak terbawa arus informasi hoaks,” ucapnya.
Oleh karenanya, lanjut Heri, dirinya mengajak seluruh masyarakat khususnya para pelajar dan santri untuk tidak membagikan berita-berita yang tidak jelas sumbernya.
“Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jika tidak jelas sumbernya lebih baik hapus saja, jangan dibagikan,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat