Tanpa Hubungan Diplomatik, Indonesia Impor Produk Israel Hingga Rp4,9 triliun

JABARNEWS I BANDUNG – Pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Israel. Oleh karena itu, tidak ada Kedutaan Besar Israel di Indonesia. 

Meski begitu, Indonesia ternyata melakukan aktivitas perdagangan dengan Israel. Hal ini terbukti melalui data ekspor impor antara Indonesia dan Israel yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS).

Bahkan, transaksi impor produk Israel ke Indonesia nilainya mencapai miliaran rupiah tiap tahun. Dalam 5 tahun terakhir, nilai barang yang diimpor dari Israel ke Indonesia mencapai 345,45 juta dollar AS atau setara Rp4,9 triliun.

Baca Juga:  Bravo 5 Siap Menangkan Jokowi Dengan 65 Persen Suara Di Jawa Barat

Nilai tersebut merupakan harga untuk pembelian beragam produk Israel dengan total berat mencapai 27.750 ton secara akumulasi selama lima tahun hingga 2020.

Tak hanya mengimpor produk Israel, Indonesia juga mengekspor barang ke negara yang sedang berkonflik dengan Palestina itu. 

Pada 2020, total nilai ekspor Indonesia ke Israel adalah 157,53 juta dollar AS. Pada tahun lalu, Indonesia untung 100,99 juta dollar AS dalam perdagangan, karena nilai impor Israel sebesar 56,53 juta dollar AS.

Baca Juga:  Soal Revitalisasi Fungsi Sungai Cimanuk, Anggota DPR Bilang Yes

Produk Israel yang diimpor Indonesia meliputi beragam komoditas. Pada 2020 produk terbanyak yang diimpor dari Israel adalah mesin pemrosesan data otomatis (HS 752) yang bernilai 39,58 juta dollar AS.

Selain itu, Indonesia juga mengimpor alat telekomunikasi dan suku cadangnya (HS 764) dari Israel dengan nilai 3,93 juta dollar AS.

Baca Juga:  Konsolidasi Pileg Dan Pipres, Kader PKS Majalengka Kumpul Di Cipanten

Sementara dalam dua bulan pertama 2021, produk yang paling banyak didatangkan dari Negeri Zionis adalah peralatan yang digunakan tangan atau mesin (HS 695) senilai 732.249 dollar AS.

Selain dua produk Israel terbanyak itu, sejumlah barang juga diimpor dari Israel dengan jumlah beragam seperti alat pengukuran, pemeriksaan, analisis, dan pengendalian. 

Di samping itu, ada pula makanan dan minuman seperti kopi serta peralatan kosmetik dan sabun. (Red)