JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan akan ikut mempercepat proses pembebasan lahan di seksi I dan II tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Moch. Iriawan, mengatakan, pihaknya akan turut mempercepat sejumlah proyek infrastruktur strategis nasional. Salah satunya percepatan tol Bocimi seksi I Ciawi-Cigombong yang Agustus nanti ditargetkan rampung.
“Waktu empat bulan itu singkat, tapi saya punya skala prioritas,” katanya di Bandung, Kamis (21/6/18).
Menurutnya, tol Bocimi harus didorong percepatannya karena akses menuju selatan Jabar saat ini terkendala. Banyaknya keluhan pemudik yang disergap kemacetan panjang dari Sukabumi menuju Bogor menunjukan pentingnya tol ini tuntas.
“Saya ingin ada percepatan Tol Bocimi, nanti kita lihat ke lapangan perkembangannya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Prov. Jabar, Iwa Karniwa, memastikan urusan lahan harus menjadi perhatian penting mengingat target seksi I sudah semakin dekat. Dia mencatat sebelum hari Raya Idul Fitri, seksi I sepanjang 15 kilometer pembebasan lahannya masih tersisa di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
“Tinggal 0,50% yang belum bebas. Untuk lahan yang belum bebas masih ada sekitar 26 bidang atau sekitar 8,716 meter persegi. Ini ada di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor,” katanya.
Dia memaparkan sejumlah persoalan yang belum tuntas antara lain ada satu bidang lahan tumpang tindih, pemilik yang komplen soal luasan di satu bidang, hingga ada satu bidang yang mengembalikan uang ganti rugi dan 10 bidang masih melakukan negoisasi. “Agustus seksi I ini dijadwalkan selesai, tapi capaian ini tergantung sisa pembebasan lahan,” paparnya.
Untuk mempercepat sisa lahan pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN). Permohonan terutama pada BPN Bogor yang diharapkan bisa turut mempercepat urusan ganti rugi di lapangan. “Kita akan koordinasikan lagi target Agustus, tapi kita berharap jalan tol ini bisa bergerak lebih cepat,” ujarnya.
Seksi I sendiri saat ini fisiknya sudah mencapai 90,18% dimana terjadi deviasi 0,47% dari target. Fisiknya saat ini tengah fokus membangun 39 buah jembatan underpass dan overpass dimana sebanyak 33 jembatan sudah tuntas.
“Yang masih berproses dibangun 6 jembatan, 4 di antaranya jembatan over pass,” katanya.
Pemprov Jabar menurutnya tetap optimis badan usaha jalan tol dan pemerintah daerah akan bergegas mengupayakan hal ini.
“Selanjutnya kita koordinasi dengan Pemkab Sukabumi terkait pembebasan lahan di seksi II dan III,” tuturnya.
Dari data yang dimiliki, lahan seksi II Cigombong-Cibadak progres pembebasan lahan sudah mencapai 60% meski secara fisik lahan yang dibebaskan di seksi ini baru mencapai 20,63% atau 305 bidang dari rencana pembebasan sepanjang 1.160 bidang. “Pembebasan bisa dilakukan cepat karena anggaran tidak ada masalah,” paparnya.
Sementara di seksi III dan IV, saat ini tercatat masih belum bebas 100% dari kebutuhan 1821 bidang. Iwa mengaku sudah meminta Sekda Sukabumi membantu sepenuhnya proses pembebasan lahan. Menurutnya dengan upaya yang dimulai sejak saat ini, maka akan parallel dengan proses penuntasan fisik yang dilakukan pihak BUJT.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memastikan jika tol Bocimi beroperasi maka kemacetan di ruas nasional akan bisa terjadi. “Ciawi-Cigombong, kita tunggu Juli selesai, sampai Cibadak 2019 dan sampai Sukabumi selesai 2020,” kata Jokowi kepada pers, di sela peninjauan Proyek Tol Bocimi di Cigombong, Sukabumi, Minggu (8/4/18).(Wan)
Jabarnews | Berita Jawa Barat