JABARNEWS | BANDUNG – Pusat merupakan bagian tubuh yang seringkali dilupakan keberadaannya. Tetapi mungkin sebagian dari Anda pernah menyadari bahwa pusar menimbulkan bau yang cukup mengganggu.
Membersihkan area pusar secara konsisten dinilai dapat meminimalisir bau di area tersebut. Tetapi, jika Anda telah membersihkannya dan pusar masih berbau, maka ada kemungkinan itu adalah sebuah gejala.
Oleh sebab itu dilansir dari banyak sumber berikut beberapa penyebab pusar bau yakni:
Pertama. Kista – Kista yang berisi nanah bisa muncul di mana saja pada tubuh, termasuk area pusar. Kista epidermoid, misalnya, terbentuk ketika lapisan atas sel-sel kulit tidak mengelupas seperti seharusnya.
Kista biasanya bukan masalah besar dan tidak memerlukan penanganan, tetapi tergantung pada di mana letaknya. Jika mengering atau pecah, cairan yang dikandungnya bisa menimbulkan bau.
Kedua. Tidak menjaga kebersihan pusar – Lekukan pusar membuat keringat, kulit mati, dan kotoran terperangkap. Hal ini menyebabkan bakteri dan kuman lain berkembang hingga menimbulkan bau busuk apabila kebersihannya tidak terjaga.
Meski rajin mandi, namun pusar yang jarang atau bahkan tidak dibersihkan sama sekali menjadi penyebab paling umum pusar berbau.
Ketiga. Infeksi jamur – Candida adalah jamur yang tumbuh ditempat yang lembab, hangat, dan gelap. Pusar pun dapat menjadi tempat yang sempurna bagi candida untuk tumbuh. Ketika berkembang biak, candida bisa menyebabkan infeksi jamur.
Infeksi yang mempengaruhi lipatan pada kulit, seperti ketiak, selangkangan, atau pusar disebut dengan candidal intertrigo. Selain menimbulkan bau, kulit pusar akan tampak merah, bersisik, dan melepuh. (Red)