Dampak La Nina, Warga Purwakarta Diminta Waspadai Potensi Bencana Alam

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dan semua elemen masyarakat harus bersiap menghadapi potensi dampak dari La Nina.

Sebab, La Nina di Kabupaten Purwakarta berpotensi menyebabkan bencana alam karena curah hujan, seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, fenomena La Nina bisa memajukan musim hujan lebih awal dari seharusnya.

Baca Juga: Wujudkan Zero Halinar, Lapas Purwakarta Intens Lakukan Penggeledahan

Baca Juga: Mengenal Ragam Jenis Saluran Air Hujan di Atap Rumah

“Harusnya sekarang ini sedang musim kering. Karena La Nina, bulan Oktober sampai Desember hujan. Perkiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), puncak musim hujan di Kabupaten Purwakarta kemungkinan sampai bulan Februari 2022,” ucap pria yang akrab disapa Wibi, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ingatkan 19 Desa di Jabar Risiko Bencana Tinggi, Paling Banyak Ada di Kabupaten Bogor

Baca Juga: Ini Dia Makanan Sehat yang Ada di Drama Korea Menurut dr. Decsa Medika Hertanto

Baca Juga: Pengrajin Patung Mini di Desa Cibeusi Sumedang yang Karyanya Sudah Mendunia

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, sambung dia, Pemkab Purwakarta melalui DPKPB mempersiapkan Rencana Kontijensi Bencana di Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Covid-19, PKK Serdang Bedagai Minta Pedagang Pasar Rakyat Perketat Prokes

“Kami sudah melakukan pengkajian terkait dengan antisipasi risiko bencana memasuki musim hujan yang akan datang. La Nina itu kalau kita menyebutnya hidrometeorologi. Kami juga pada bulan September 2021 sudah berkirim surat ke seluruh Desa dan camat di Kabupaten Purwakarta soal potensi La Nina,” ucap Wibi.

Wibi menyebut jika melihat peta seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi.

“Kami telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, termasuk relawan dari forum relawan penanggulangan bencana dan pramuka,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pukulan Keras UUCK Pengaruhi Perda, DPRD Jabar Pertanyakan Urgensi Perubahan RTRW

Baca Juga: Tips Membereskan Gudang yang Penuh Barang, Simak Caranya

Baca Juga: Jalan Ambles, Pemerintah Kota Bogor Lakukan Rekaya Lalu Lintas

Selain pasukan, ia juga mengaku telah menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana alam, diantaranya perahu karet, alat selam, alat berat yang dibantu dari dinas teknis, dapur umum, termasuk tim dan peralatan kesehatan.

“Ini sebagai antisipasi, mudah-mudahan bencana alam tidak terjadi. Terpenting Kita harus jaga alam, maka alam pun akan menjaga kita,” harap Wibi. (Gin)