JABAR NEWS | GARUT – Tim SAR akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi secara paksa Muhammad Andriawan (25), seorang pendaki gunung asal Cirebon yang menolak turun dari Gunung Cikuray, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Juru bicara Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, menyebutkan Andri sudah berada di puncak Gunung Cikuray sejak tanggal 6 Agustus 2017 atau sudah hampir satu bulan.
“Begitu menerima laporan adanya seorang pendaki yang menolak turun dari puncak Gunung Cikuray, kami langsung mengirimkan anggota untuk mengevakuasi pendaki tersebut guna mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan,” ucapnya, Senin (04/09/2017).
Menurut Joshua, jika dibiarkan terus berada di puncak Gunung Cikuray, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tak diharapkan baik menimpa si pendaki itu sendiri maupun pendaki lainnya. Apalagi berdasarkan hasil analisa sementara, ia diduga mengalami ganguan jiwa.
“Dari laporan yang kami terima, Pendaki tersebut (Andri) sudah berada di kawasan puncak Gunung Cikuray sejak 6 Agustus lalu. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja, ia berharap belas kasihan dari pendaki lainnya,” ungkapnya.
Beberapa waktu juga petugas volunteer sempat dua kali membujuknya untuk turun. Akan tetapi Andri selalu balik lagi ke puncak gunung berketinggian 2.820 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Joshua menjelaskan, proses evakuasi paksa terhadap Andri dilakukan Basarnas Jawa Barat bekerjasama dengan Polisi Hutan (Polhut), petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, serta unsur lainnya.
“Alhamdulillah, setelah kami bujuk Andri akhirnya mau juga dibawa turun tadi malam,” jelasnya.
Diketahui, setelah berhasil dievakuasi, Andri langsung dibawa ke kantor Dinsos Kabupaten Garut. Rencananya Andri akan dipulangkan ke rumahnya di wilayah Adipura, Kota Cirebon hari itu juga. (Yud)
Jabar News | Berita Jawa Barat