JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Banjir rendam Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara hampir 1 bulan, puluhan warga masih tinggal di posko pengungsian.
Kondisi air banjir mengandung bakteri membuat warga terdampak banjir mulai terjangkit penyakit kulit dengan tanda-tanda timbulnya bintik merah pada kulit, baik di tangan dan di kaki.
“Sejak beberapa kali ini banyak warga terkena penyakit kulit, mungkin karena airnya mengandung bakteri,” kata seorang pengungsi di bantaran Sungai Bedagai, Melan, Kamis 25 November 2021.
Baca Juga: Penghargaan Penyanyi Dangdut Paling di Hati, ‘Pindah Alamat’ ke Ayu Ting Ting
Baca Juga: Nekad, Pencuri Beraksi di Siang Bolong Bobol Rumah Warga Purwkarta
Menurutnya, selama tinggal di posko pengungsi hampir 1 bulan, dia belum ada mendengar adanya anak-anak korban banjir yang terserang penyakit mata, batuk atau diare.
Baca Juga: Ada Delapan Isu Prioritas Oded-Yana Pimpin Kota Bandung, Ini Pelayanan Yang Diutamakan
Baca Juga: Yuk Simak Cara Membersihkan Kloset Duduk yang Kuning
“Setau aku, gak ada yang anak-anak menderita penyakit mata dan batuk, apalagi diare,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan B Boru Lubis mengalami penyakit kulit di bagian kaki dan tangan akibat banjir. Namun petugas kesehatan sudah memberikan obat-obatan dan salep untuk mengobati penyakit kulit yang dialaminya.
“Sempat kena gatal-gatal, tapi sudah diberi salep dari petugas kesehatan, tapi yang kena penyakit diare, aku gak ada dengar,” terangnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Liaagustina Simamora membenarkan adanya warga terdampak banjir menyalami penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Baca Juga: Terima Kado dari Murid, Tetesan Air Mata Guru Honorer di Serdang Bedagai Iringi Peringatan HGN 2021
“Mereka hanya terserang penyakit kulit, tapi diare dan sakit mata, tidak ada laporan dari Puskesmas, karena mereka dilapangan terus hampir tiap hari,” ungkapnya. (Ptr)