Disdik Kota Bandung Sebut Siswa dan Guru Kecil Kemungkinan Terpapar Covid-19 di Sekolah, Yakin?

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyebut bahwa siswa dan guru terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah sangat kecil kemungkinan terpapar Covid-19.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung Risman Al Isnaeni mengatakan, hal tersebut berdasarkan evaluasi Disdik. Sebeb, penerapan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah sudah sangat ketat.

“Mulai siswa masuk gerbang sampai keluar gerbang itu sangat ketat sekali. Kemungkinan tidak terpapar di sekolah. Apalagi pelaksanaan PTMT itu hanya 2 jam dan tidak setiap hari. Jadi kemungkinan di luar,” kata Risman di Balai Kota, Selasa 9 November 2021.

Baca Juga: Pelaku Pencabulan Terhadap Anak Kandungnya di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diusir Warga

Baca Juga: Ridwan Kamil Gabut, Tiga Hari Dikarantina Hasilkan Empat Karya Lukisan

Baca Juga:  DLH Jabar Tindaklanjuti Dugaan Pencemaran di Cimeta Kabupaten Bandung Barat

Dia mengungkapkan, saat ini proses tracing, testing dan treatment (3T) sudah hampir selesai. “Alhamdulillah sekarang sudah hampir selesai proses 3T. Sekolah yang kemarin dihentikan sementara, kemungkinan besar pekan depan bisa mulai kembali PTMT,” ungkapnya.

Sebelumnya, Disdik bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Badnung menyelenggarakan surveillance atau pengawasan berupa swab antigen bagi siswa dan guru yang mengikuti PTMT secara acak.

Baca Juga: Kampung Adat Dukuh di Desa Ciroyom Garut Ini Sudah ada Sejak Abad ke-17

Baca Juga: Tinjau Posko Banjir di Serdang Bedagai, Darma Wijaya Ajak Pengungsi Tidur di Kantor Bupati

Hasilnya, dari 8.157 sampling ditemukan 265 orang atau 3,2 persennya dinyatakan positif covid-19. Dengan rincian 244 orang siswa, dan 21 orang guru.

Baca Juga:  PKPU Tahapan Pemilu 2024 Segera Diundangkan

Sehingga jika hasil surveillans terdapat 1-5 persen positif Covid-19, maka PTMT tetap berjalan. Namun jika hasil surveillance di atas 5 persen positif, maka kegiatan PTMT di sekolah tersebut terpaksa harus dihentikan sementara.

“Total sekolah yang dilakukan test acak yaitu 214 sekolah negeri dan swasta. Hasilnya 54 sekolah dihentikan sementara kegiatan PTMT,” terangnya.

Untuk diketahui, sejak 8 September 2021 Disdik telah melakukan tahapan uji coba PTMT di tahap satu kepada 330 sekolah dengan kuota peserta belajar sebanyak 50 persen per kelas.

Baca Juga: Makanan Rendah Kalori yang Baik Untuk Diet Sehat, Ini Pilihannya

Baca Juga:  Soal Pembangunan Jabar Selatan di Pangandaran, Jeje Wiradinata: Proyeknya Bernilai Puluhan Triliun

Baca Juga: Purwakarta Terus Membaik, Anne Ratna Mustika Pastikan Pastikan Tak Ada Penambahan Kasus Baru

Kemudian kelompok 2 melakukan ujicoba PTMT kepada 1.667 sekolah dengan kuota peserta 25 persen siswa perkelas.

Setiap harinya, setiap sekolah diwajibkan untuk melaporkan secara sistem di Simdik Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mulai dari jumlah siswa, guru yang hadir, sakit, hingga laporan yang terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Gambar Ismail Marzuki Ditampilkan di Google Doodle, Ini Profilnya

Baca Juga: Kisruh Perebutan Yayasan Ghafururrahim Terus Berlanjut di PN Cianjur, Siapa yang Menang?

“Untuk tahap 3 ada sekitar 200 sekolah. Mereka tinggal menunggu verifikasi. Insyaallah dalam waktu dekat,” tandasnya.***