IDC 2021, Menkes: Pandemi Beri Pelajaran Bahwa Digital Punya Peran Penting

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut telemedisin mempunyai peran penting untuk meningkatkan layanan dan akses kesehatan masyarakat pada masa pandemi.

Hal itu ia disampaikan saat memberikan sambutan sekaligus pembicara kunci di acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 dengan tema ‘Percepatan Digitalisasi di Sektor Kesehatan’ yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara virtual.

“Pandemi memberi pelajaran bahwa digital punya peran penting. Tren telemedisin atau konsultasi medis secara daring menjadi salah satu wujud perubahan layanan kesehatan di masa pandemi, tanpa harus keluar rumah. Tetap di rumah adalah keharusan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga: Inilah Kesepakatan Kiai Sepuh Nahdatul Ulama Soal Muktamar ke-34 PBNU

Baca Juga: Ada Delapan Isu Prioritas Oded-Yana Pimpin Kota Bandung, Ini Pelayanan Yang Diutamakan

Menurut Menkes, pandemi menyadarkan banyak pihak bahwa kesehatan merupakan prioritas utama. Maka itu, akses kesehatan yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi perlu segera dilakukan.

Baca Juga: Guys! Ternyata Aktor Adipati Dolken Pernah Bercita-cita Ingin Jadi Penjaga Warnet

Baca Juga: Untuk Menurunkan Berat Badan, Jenis Buah Ini Cocok Kalian Konsumsi

Apalagi, kata Menkes, teknologi kesehatan menjadi salah satu pilar dalam transformasi digital yang merujuk pada 5 sasaran Jaminan Kesehatan Nasional.

Baca Juga:  Polda Jabar Temukan Penyebab Truk Muatan Terigu Terguling di Cianjur

“Transformasi kesehatan untuk percepat adaptasi digital dan meningkatkan data,” ujar mantan Wakil Menteri BUMN ini.

Ia menambahkan terkait teknologi kesehatan, saat ini Kementerian Kesehatan tengah menyusun tiga proyek integrasi yakni: Sistem Data, Aplikasi Pelayanan dan Pengembangan Ekosistem.

“Digitalisasi sudah dilakukan untuk Covid-19, diharapkan sistem kesehatan bisa terintegrasi. Saya harapkan output yang luar biasa dari diskusi ini,” kata Menkes menerangkan.

Baca Juga: Vaksinasi di Kabupaten Ciamis Baru 59,65 Persen, Herdiat Sunarya Minta Petugas Datangi Rumah Warga

Baca Juga: 3 Makanan Ini Dipercaya Bisa Mempercepat Haid Pada Wanita

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. M. Adib Khumaidi, Sp.OT melihat, tidak semua rumah sakit siap menghadapi layanan telemedisin. Artinya, tidak semua fasilitas kesehatan bisa menyiapkan fasilitas pendukung telemedisin, yang menitikberatkan pada komunikasi.

Baca Juga: Dianggap Berhasil Lawan Covid-19, Ridwan Kamil Raih Dua Penghargaan People of The Year 2021

Baca Juga: Ini Penyebab Sering Terbangun Saat Tidur, Salah Satunya Sleep Apnea

Hal lain yang disoroti IDI yakni soal perlindungan hukum dalam telemedisin. Misal dalam hal pemberian resep untuk pasien telemedisin. Menurut dokter Adib, bila pasien sedang mendapat layanan di fasilitas kesehatan, pemberian resep itu merupakan hal yang biasa, karena fasilitas kesehatan menyimpan catatan rekam medik pasien. Pada layanan telemedisin ada banyak isu yang perlu diselesaikan.

Baca Juga:  Kebakaran Hanguskan Belasan Kios Milik IPB di Dramaga Bogor

 

“Kalau ada pasien baru dan tidak tahu ada rekam mediknya, maka itu berpotensi masalah hukum. Ini yang perlu dilindungi. Kita harus selesaikan kajian regulasinya terkait rekam medik elektronik apakah bisa?” kata Adib.

Bagi Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Dr.dr Lia Gardenia Partakusuma, SpPK(K), MM, MARS, FAMM, sektor kesehatan digital menjadi salah satu cara yang paling tepat. Saat ini, menurut Lia, perubahan digital sudah masuk gelombang ketiga.

“Survei 60 persen dari rumah sakit telah menggunakan digital wave pertama ataupun sampai digital wave ketiga. Mereka sudah memanfaatkan beberapa perangkat (devices). Artinya percepatan digital di kesehatan termasuk lumayan. Cuma kekurangannya bahwa mereka mulai dengan coba-coba,” ujar Lia.

Baca Juga: Ini Fungsi Kap Mesin Mobil yang Jarang Diketahui

Baca Juga: Terima Kado dari Murid, Tetesan Air Mata Guru Honorer di Serdang Bedagai Iringi Peringatan HGN 2021

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Health Tech Indonesia dr. Gregorius Bimantoro. Menurut pria yang akrab disapa Bima ini, teknologi robotic sudah mulai diterapkan untuk pasien-pasien Covid-19. “Dulu mikirnya masih jauh memakai fasilitas robotic ini. Ini sesuatu yang mendasar,” kata Bima.

Baca Juga:  Begini Cara Menggunakan Mesin Cuci 2 Tabung yang Benar, Perhatikan Tahapanya

Baca Juga: Dianggap Berhasil Lawan Covid-19, Ridwan Kamil Raih Dua Penghargaan People of The Year 2021

Baca Juga: Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama Diwacanakan Diundur, Ini Kata Rais Syuriah PWNU Jabar

 

Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini dimoderatori Amelia Ayu Kinanti, Pemimpin Redaksi Beautynesia dan host Bella Fawzi. Puncak IDC AMSI 2021 yang berlangsung sejak kemarin ini dibuka Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Selain Menteri Kesehatan Budi Gunadi, pejabat yang hadir dalam IDC AMSI 2021 yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Puncak IDC AMSI 2021 yang berlangsung dua hari ini terselenggara berkat dukungan dari Google, Astra, PT. BNI (Persero) Tbk., Bank Raya, PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), bank bjb, PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Jatim, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Bali Mall, Kedai Tiga Nyonya Palembang, Bankaltimtara, MS Glow. ***