JABARNEWS | PURWAKARTA – Dampak kenaikan BBM yang diputuskan pemerintah beberapa waktu kalau makin meluas. Kali ini datang dari dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Seperti yang dialami SMK Taruna Sakti (Tasa) Purwakarta yang menyelenggarakan kedua jurusan tersebut yang berlokasi di Desa Mulyamekar, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya menyebutkan, kenaikan harga BBM berdampak pula terhadap praktik di SMK, khususnya untuk kelas jurusan TKRO dan TBSM.
“Kedua jurusan tersebut membutuhkan BBM sebagai penunjang kelangsungan praktik siswa. Di mana, dalam setiap praktiknya bisa menghabiskan dua liter BBM jenis pertalite maupun pertamax,” ucap Gilang, pada Jumat, 16 September 2022.
Sehingga, sambungnya, dalam kurun waktu sebulan, dengan 25 hari sekolah, maka sekolah harus mengeluarkan biaya untuk membeli BBM sebesar Rp 500 ribu rupiah. Bandingkan sebelum ada kenaikan BBM, yakni Rp350 ribu.